PALOPO–Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo bekerja ekstra menangani pohon tumbang dan rumah rusak akibat diterjang angin kencang saat hujan lebat melanda Kota Palopo, Jumat (31/1/2020). Puluhan rumah warga mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang, termasuk ditimpah pohon tumbang.
“Jumlahnya mencapai puluhan rumah, sebagian besar rusak atapnya akibat angin kencang, termasuk rusak karena ditimpah pohon tumbang,” kata Kepala BPBD Palopo, Anthonius Dengen kepada KORAN SERUYA.
Menurut Anthonius Dengen, tim BPBD masih mendata total jumlah rumah yang rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat akibat cuaca ekstrem ini. “Ada juga satu unit rumah warga di Jalan Andi Tadda dilaporkan roboh. Jadi, jumlahnya mencapai puluhan rusak, tetapi angka pastinya masih menunggu pendataan di lapangan rampung,” katanya.
Hingga malam ini, tim BPBD Palopo bersama instansi terkait memasangi terpal rumah warga yang atapnya terbang disapu angin sebagai penanganan awal agar warga bisa tenang tinggal di rumahnya.
BACA JUGA: Begal Payudara, Perawat Ini Luka-Luka karena Melawan Saat Tubuhnya Digerayangi Pelaku di Atas Motor
“Beberapa rumah sudah dipasangi terpal supaya pemiliknya bisa tenang bersama keluarganya. Ini tindakan awal supaya warga bisa menempati rumahnya sampai dilakukan perbaikan,” kata Anthonius Dengen.
Tak hanya itu, tim BPBD Palopo bersama instansi terkait membersihkan ruas jalan yang tertutup akibat pohon tumbang. “Sudah sebagian besar telah dibersihkan sehingga arus lalulintas sudah normal, terutama di jalur utara (Telluwanua), dalam kota, dan jalur selatan (Wara Selatan),” kata Anthonius Dengen.
BACA JUGA: Pemerintah Gagas Sistem Baru Penerimaan CPNS, Kabarnya September Dibuka Lagi
Anthonius Dengen mengimbau masyarakat tetap waspada cuaca ekstrem, karena sesuai penyampaian BMKG, potensi hujan lebat disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di Kota Palopo beberapa hari kedepan. “Hari Sabtu (1/2/2020), potensi hujan lebat disertai angin masih berpotensi terjadi di Kota Palopo, sesuai peringatan BMKG, sehingga patut diwaspadai,” katanya.