JAKARTA–Pemerintah Pusat tengah menggagas model baru penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2020. Model yang digagas tidak lagi dengan sistem tes serentak seperti yang berlaku selama ini.
Dengan model baru sistem penerimaan CPNS, seleksi penerimaan CPNS tidak lagi dilakukan secara serentak, alias bisa setiap saat.
“Harapan kita, kedepan tidak lagi menunggu pembukaan lowongan secara serentak. Saya sih berharap ke depan mungkin sistem seleksinya agak berbeda tidak tes seperti ini, tapi model tes TOEFL. Itu kan kapan saja bisa dilakukan. Jadi tidak gaduh ribuan orang tes. Setiap hari bisa tes,” kata Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI, Bima Haria Wibisana di kantor pusat BKN, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2020).
BACA JUGA: Mahasiswi Cantik Asal Luwu Ini Ikut Terisolir di China Akibat Virus Corona
Nantinya model baru sistem penerimaan CPNS, jelas Bima, bisa juga dilakukan dengan sistem pemeringkatan nilai atau ranking di tiap formasi yang dibutuhkan. “Kemudian formasinya langsung seperti anak SMA daftar, ada rankingnya. Untuk setiap formasi, gitu. Jadi selesai tanpa kegaduhan yang berarti,” ujarnya.
Menurut Bima, sistem seperti itu dinilai lebih efektif dibanding pelaksanaan tes yang dilakukan secara serentak. Namun, sistem tersebut juga harus dibarengi dengan pelaksanaan yang transparan dan akuntabel. “Itu ke depan seperti itu, itu akan lebih efektif, tidak gaduh, semua tenang, dan tidak stres. Tapi dengan transparansi dan akuntabilitas yang harus minimal sama,” tuturnya.
BACA JUGA: 7 Mahasiswa Asal Toraja Segera Dipulangkan dari China, Virus Corona Kian Mewabah
Lantas, kapan penerimaan CPNS 2020 akan dibuka? Bima mengatakan, pihaknya siap bila lowongan CPNS kembali dibuka untuk tahun ini. BKN hanya perlu menunggu arahan dari pemerintah pusat. “Ya kalau kita BKN siap. Tinggal kebijakan pemerintahnya, kalau disuruh jalan siap,” kata Bima.
Meski begitu, Bima sendiri belum mengetahui kapan pastinya pembukaan lowongan CPNS kembali dibuka. Tapi menurut Bima, bila lowongan CPNS akan kembali dibuka maka kemungkinannya akhir 2020, sekitar bulan September.
Sebab kata Bima, pemerintah saat ini masih melaksanakan proses penerimaan untuk CPNS tahun 2019. “Kita belum dapat informasinya, mungkin setelah ini (CPNS 2019 selesai). Tapi kalau ada lagi, mungkin nanti September baru akan (dibuka). Berapa formasinya belum tahu,” katanya.
BACA JUGA: Viral! Virus Corona Menyebar Via Ponsel Xiaomi, Ini Penjelasan Para Pakar
Sementara itu, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja memberikan sinyal bahwa lowongan CPNS masih akan terus dibuka. Seleksi CPNS masih akan terus dibuka dengan menyesuaikan kebutuhan yang diusulkan masing-masing instansi. Namun, Setiawan tak bisa memastikan kapan seleksi tersebut dibuka.
“Formasi dibuka atas kebutuhan instansi pemerintah. Sepanjang lulus persyaratan dan ada formasi yang dibuka oleh instansi oleh pemerintah pusat atau Pemda. Sepanjang formasi tersebut dibutuhkan. Fokus kita semua instansi pemerintah harus mengusulkan berdasarkan kebutuhan untuk instansi unit organisasi,” katanya beberapa waktu lalu.
Setiawan juga mengingatkan para peserta diminta untuk tak percaya dengan calo. Sebab, kata dia, tidak ada celah bagi calo untuk bisa menjanjikan peserta lolos tes CPNS. “Kita tidak ada lagi percaya pada calo yang menjanjikan kelulusan. Mudah-mudahan semua kita setting, karena kita tidak membuka ruang kepada calo atau siapapun yang menjanjikan,” kata Setiawan.
“Harus diketahui kiri kanan depan belakang soalnya berbeda. Itu semua diacak. Lalu ada monitor hasil peserta yang langsung dapat dilihat, di luar di ruang tunggu,” sambungnya.
Setiawan mengatakan, yang bisa meluluskan peserta hanyalah diri sendiri. Peserta diminta untuk bisa mempersiapkan diri dengan baik. “Yang bisa meluluskan hanyalah dirinya. Jadi yang siap, yang belajar, yang mengikuti instruksi, itu yang bisa meluluskan dirinya,” katanya.
BACA JUGA: Seko Jadi Prioritas Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga Tahun 2020
Lebih lanjut ia meminta kepada siapapun yang yang menjanjikan bisa meloloskan CPNS untuk segera dilaporkan ke pihak berwajib. “Dan mohon melaporkan kepada yang berwajib, apabila ada yang menjanjikan ini itu. Ini sangat dibutuhkan supaya tingkat kesadaran seleksi CPNS ini dilakukan secara transparan, akuntabel, efektif, efisien, cepat, dan objektif,” tuturnya. (*/tari)