LUTIM – Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Kabupaten Luwu Timur Tahun 2019 kembali bergulir. Delapan inovasi karya masyarakat ikut ambil bagian dalam lomba yang resmi dibuka Asisten Pemerintahan, Dohri As’hari mewakili Bupati Luwu Timur yang berlangsung di Gedung Wanita Simpurusiang Malili, Kamis (04/07/2019).
Dalam sambutannya, Dohri As’ari mengatakan, pelaksanaan Lomba TTG merupakan upaya Pemerintah untuk menstimulan dan menjaring ide-ide inovasi masyarakat. Utamanya dalam menunjang pengembangan ekonomi lokal, melalui berbagai penemuan teknologi tepat guna yang berbasis kearifan dan pengetahuan lokal serta potensi daerah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“TTG yang dibuat haruslah bersifat ramah lingkungan dan bisa diterima serta dapat bermanfaat bagi masyarakat. Terutama dalam bentuk kreativitas dan inovasi yang dihasilkan masyarakat, penerapan, dan pengembangannya mampu mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Bidang pembangunan Sumber Daya Alam dan Ekonomi Desa, Patarai A. Burhan mengatakan, Lomba TTG merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh DPMD dalam upaya meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan.
Ditambahkannya, tujuan dilaksanakannya lomba untuk mendorong tumbuhnya inovasi bidang teknologi dan menunjang pengembangan wilayah melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan sumber daya alam.
“Kami harapkan teknologi yang dibuat mampu meningkatkan produktifitas dan produksi, serta dapat meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, teknologi yang dibuat tidak merusak lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan lingkungan hidup.
Adapun 8 Inovasi Teknologi Tepat Guna yang dilombakan yaitu alat pencetak Batako 6 Lubang (ATS soroako), alat perontok padi sistem motor gandeng (ATS Soroako), Smart TV Tunnet dan Parut Kelapa (Abd. Rahman Malili), Mesin pengelola sampah plastik dan oli bekas untuk bahan bakar Minyak (Haeril Ade Soroako), pabrik pakan/pellet organik dan saringan (A.Fadly Salahuddin Desa Soroako), alat pemecah kakao portable skala petani (Rio Ardiansyah Malili), Alat patikprot untuk memetik buah pinang dan memangkas dahan pohon sengon (Sarno Desa Soroako) dan Alat Pembelah Kelapa GOWATA (Ruslan Bate Langkea Raya). (ikp/kominfo)