MAKASSAR–Meski telah ditangkap KPK dan ditetapkan tersangka, namun nama Nurdin Abdullah tidak langsung layu begitu saja.
Masih banyak warga yang menganggap jika gubernur nonaktif Sulawesi Selatan itu tidak bersalah, meski kasusnya sendiri belum bergulir di pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
Buktinya, rumah jabatan gubernur Sulsel saat ini ramai dikirimi karangan bunga bernarasi patah hati.
Sejumlah karangan bunga berjejer, menghiasi rumah jabatan Gubernur Sulsel Nonaktif itu, di Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (3/3/2021), kemarin.
Karangan bunga ini dikirim dari berbagai kalangan, sebagai bentuk simpati atas kasus yang menimpa mantan Bupati Bantaeng dua periode tersebut.
Sedikitnya, terdapat 15 buah karangan bunga
Tampak ada dua penyangga karangan yang masih kosong.
Pada rangkaian bunga tersebut, tertulis pesan yang berharap kepulangan Gubernur Nurdin Abdullah.
Salah satunya foto ini:
“Pak Gubernurku, hati kami teriris mengingat semua kebaikan dan kerja keras bapak untuk kami. Tidak ada sedikitpun di hati kami percaya kalo Bapak melakukan itu (Suap, red). Kami yakin Bapak segera kembali kesini melanjutkan mimpi2 kami. Semangat Pak, kami menunggumu pulang,” kiriman dari yang menamakan diri: “Warga Sulsel yang sedang patah hati”.
Lain lagi kiriman bunga dari warga Bantaeng:
“Kami selalu bangga padamu Bapak Prof” tulis pengirim: “Warga Bantaeng”
Petugas Satpol PP yang berjaga mengatakan bahwa lima belas karangan bunga tersebut, terpajang pada dua waktu yang berbeda. Yakni siang dan sore. Meski begitu, ia tak tahu-menahu siapa saja pengirim karangan bunga itu.
“Siang sama sore, kurang tahu siapa yang bawa. Beda-beda kayaknya,” kata salah seorang Satpol PP di pos jaga yang enggan diwartakan, seperti dilansir Koran Seruya dari NarasiBaru.com.
Lebih lanjut, petugas tersebut membeberkan singkat jika kepala pengamanan sudah memberi laporan kepada pihak Rujab. Kendati demikian, ia tak tahu persis arahan apa yang selanjutnya diberikan.
“Kepala pengamanan melapor tadi ke pimpinan, saya kurang tahu bagaimana arahan dari orang rujab,” ujarnya.
Rata-rata, Pengirim karangan bunga menuliskan dukungan moral dan menyatakan tidak terima atas OTT KPK terhadap Nurdin Abdullah yang dianggapnya bersih dan tidak tahu menahu tindakan “korupsi” yang dilakukan oleh anak buahnya.
“Pak Gub, pulang meki kodong (tolong pulang), rindu sekali mi semua warga ta,” bunyi dukungan yang tertulis di salah satu karangan bunga di lokasi.
“Pulangkan gubernur kami untuk untuk selesaikan pembangunan di Sulsel,” kata salah satu pengirim, yang tertulis di karangan bunga disebutkan berasal “Dari Kami Warga Seko“.
(*)