KORANSERUYA.COM–Entah sampai kapan berdamai, dua kelompok pemuda di Mancani, yakni pemuda Batu dan Urri, kembali bentrok. Tepat perayaan HUT Proklamasi RI ke-76, mereka saling serang memakai batu, busur, dan senjata api rakitan, Selasa (17/8/2021) petang tadi.
Sehari sebelumnya, Senin (16/8/2021), bentrokan yang sama terjadi, sekitar pukul 20:00 Wita. Mereka terlibat bentrokan di poros Mancani, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo.
Informasi dihimpun KORAN SERUYA, bentrokan petang tadi, mengakibatkan satu warga dilarikan ke RSUD Sawerigading Palopo.
Kapolsek Telluwanua, Iptu Idris, dikonfirmasi media ini ponselnya, malam ini, membenarkan satu warga dibawa ke RSUD Sawerigading Palopo karena luka-luka. Hanya saja, dia tidak berani memastikan apakah korban tersebut adalah korban bentrokan atau bukan.
“Memang ada satu orang, tetapi kami belum bisa pastikan apakah dia korban bentrokan atau tidak. Masih diselidiki,” kata Iptu Idris.
Lantaran poros Mancani dijadikan ‘medan’ saling serang, arus transportasi di poros utara Palopo, jalur Mancani kembali macet. Kendaraan baik roda dua dan empat tidak bisa melintasi poros Mancani karena takut jadi sasaran.
Aparat kepolisian dari Polsek Telluwanua dibantu personel TNI dan Brimob diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melerai dua kelompok yang terlibat bentrokan.
Kapolsek Telluwanua, Iptu Idris, mengatakan, dalam dua hari ini, sudah dua kali terjadi bentrokan melibatkan dua kelompok pemuda Batu dan Urri. “Kami masih melakukan penyisiran ke tiap lorong pemukiman warga yang terlibat bentrok untuk mencari para terduga pelaku,” katanya.
Bukan baru kali ini dua kelompok pemuda di Mancani itu terlibat bentrokan. Pada 17 Agustus 2020, tahun lalu, mereka juga terlibat bentrokan hingga menyebabkan jalan Trans Sulawesi poros Palopo macet.
Bentrokan terparah terjadi pada 22 Oktober 2020. Sebab, bentrokan pemuda Batu dan Uri yang terjadi saat itu, menelan 1 korban jiwa. Salah seorang pemuda yang melintas di lokasi bentrokan tewas terkena muntahan peluru senjata rakitan Papporo.
Kapolsek Telluwanua, Iptu Idris mengakui, bentrokan yang terjadi pada 22 Oktober 2020 itu, merupakan yang terparah karena menelan 1 korban jiwa. “Bentrokan pemuda Batu dan Uri sudah berulangkali terjadi, termasuk upaya perdamaian juga sudah berulangkali.
Namun, ya kembali terjadi sehingga kita sangat prihatin. Kita berharap, dua kelompok pemuda ini saling berdamai dan tidak lagi melakukan bentrokan karena warga yang jadi korban,” katanya. (liq)