MAKASSAR — Di saat group 1 hingga 5 Pra Porprov XVII dari cabang olah raga sepak bola di Sulawesi Selatan sudah bertanding, nasib Group 6 masih abu-abu alias misterius.
Betapa tidak. Grup 5 Pra Porprov sudah dimulai Selasa siang tadi (3/8) di Belopa Kabupaten Luwu. Sementara Grup 6 yang dihuni 3 tim yakni Luwu Timur, Palopo dan Toraja Utara masih belum jelas juga akan dilaksanakan dimana dan pada tanggal berapa.
Hal ini menyusul isu mundurnya Askab PSSI Luwu Timur, akibat bupati Lutim H Budiman dikabarkan tak setuju lapangan di daerahnya menjadi venue cabor sepak bola di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di kabupaten itu.
Lantas, apa kata Asprov PSSI Sulsel?
Dihubungi, Senin (2/8), kemarin Sekretaris Umum Asprov PSSI Sulsel, Ahmadi Jafri, mengaku jika khusus Grup 6 masih sementara belum bisa disampaikan. Kepastian soal jadwal di grup tersebut, baru akan ditentukan oleh Asprov PSSI Sulsel, pada Rabu 4 Agustus, esok.
Pihaknya masih menunggu kesiapan Lutim sebagai tuan rumah, dan jika sampai batas waktu tersebut (Rabu 4/8, red), belum juga ada surat resmi Askab PSSI Lutim, maka Asprov akan segera menentukan jadwal terbarunya.
“Kami baru akan tentukan sikap dan keluarkan jadwal baru, jika batas waktu Rabu 4 Agustus, Askab PSSI Luwu Timur menyatakan mundur sebagai tuan rumah. Kami memahami kondisi daerah dimana protokol kesehatan harus menjadi syarat mutlak. Jika sampai batas waktu Rabu kami belum menerima kepastian dari Askab Luwu Timur, untuk menjadi tuan rumah, maka terpaksa jadwalnya kami atur ulang (reschedule) dan venue akan dipindahkan ke tempat lain,” ujar Ahmadi.
Meski demikian, Asprov PSSI Sulsel, belum bisa memastikan kab/kota yang akan menjadi tuan rumah di Grup pamungkas, grup 6 nanti.
“Alternatifnya saja dulu, bisa Makassar atau Parepare atau daerah lain, kami belum putuskan, karena masih menunggu jawaban dari Lutim. Nantilah akan kami sampaikan, begitupun dengan tanggalnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Askot PSSI Palopo, dr Abdul Syukur Kuddus yang dihubungi via WhatsApp Selasa pagi tadi mengatakan, jika Tim Kota Palopo menyerahkan soal jadwal ini pada Asprov PSSI Sulsel. Ia juga mengaku riskan jika timnya harus bermain di lapangan terbuka, apalagi tidak ada jaminan jika pertandingan tersebut dilakukan murni tanpa penonton dan suporter.
“Tim kami sebenarnya siap main di lapangan terbuka di mana saja, tetapi faktor kesehatan akibat pandemi Covid-19 dan faktor keamanan juga harus menjadi perhatian dan pertimbangan semua pihak.”
“Kami saja yang punya stadion masih pikir-pikir untuk menggelar pertandingan sepak bola, karena aturan yang sangat ketat di masa pandemi ini, apalagi situasi saat begini kota Palopo dan daerah di Luwu Raya jadi sorotan karena kasus corona. Tetapi apapun itu, kita akan menghargai keputusan yang akan diambil oleh Asprov PSSI Sulsel, kami menunggu saja,” tandas dr Syukur.
(*)