MAKASSAR — Bendahara Grind Perindo Sulsel, Ansar lebih memilih mundur dari jabatannya. Keputusan tersebut diambilnya karena tak sejalan dengan keputusan Partai Perindo dalam Pilgub Sulsel.
Seperti diketahui, partai besutan Hary Tanoesoedibjo ini mendukung pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar dalam Pilgub Sulsel. Namun, Ansar menilai pasangan nomor urut satu, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar lebih ideal dalam memimpin Sulsel.
Ansar menjelaskan, pasangan NH-Aziz memiliki visi-misi yang sesuai untuk diimplementasikan di Sulsel. Gerakan membangun kampung, kata dia, merupakan gagasan yang dibutuhkan karena pembangunan Sulsel ini bertumpu di kawasan perkotaan.
“Makanya kesenjangan makin melebar, karena kampung selama ini kurang mendapatkan perhatian. Ini yang sangat menggugah saya secara pribadi untuk mendukung NH-Aziz,” jelasnya, Sabtu (2/6).
Ia pun menegaskan, dirinya akan benar-benar ikut menggalang dukungan kepada duet nasionalis-religius dalam Pilgub Sulsel. Sehingga, kata dia, permasalahan Sulsel yang ada dapat diselesaikan melalui program yang ditawarkan NH-Aziz.
“Demi mendukung NH-Aziz, saya lebih memillih mundur dari Bendahara Grind Partai Perindo karena tidak sejalan dengan dukungan partai,” tegasnya.
Apalagi, kata Ansar, figur NH-Aziz telah berpengalaman luas hingga ke tingkat nasional. Ia percaya, program duet ini bakal terealisasi dengan modal jaringan dan kemampuannya yang telah teruji.
“Memang bukan sekadar program bohong-bohongan yang bermodal janji semu. Kalau ada yang bilang tidak realistis, itu karena hanya NH-Aziz yang tahu cara mewujudkannya. Beda level memang,” tutupnya. (*)