Ini Ungkapan Isi Hati Orang Tua Santri Positif Covid-19 Asal Luwu Utara Saat Anaknya Karantina di Makassar

1548
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA–Sebanyak 19 santri dari Temboro Magetan Provinsi Jawa Timur asal Kabupaten Luwu Utara saat ini tengah menjalani karantina di Swiss-Belhotel Makassar setelah dinyatakan positif terpapar virus corona (covid-19). Dua santri terkonfirmasi positif covid-19 pada 30 April 2020, dan 17 santri lainnya terkonfirmasi positif covid-19 pada 2 Mei 2020 kemarin.

Meski status 19 santri adalah orang tanpa gejala (OTG), tapi hasil pemeriksaan PCR terkonfirmasi positif covid-19. Atas permintaan Bupati Lutra kepada Gubernur Sulsel, 19 santri ini kemudian diberangkatkan ke Makassar guna menjalani karantina 14 hari. Para santri berangkat Sabtu 2 Mei 2020 pada 12.00 wita menggunakan 4 unit mobil milik Pemda.

ADVERTISEMENT

Tiba di Makassar, 19 santri langsung dibawa ke kamar hotel yang telah disiapkan untuk memulai proses karantina. Mengetahui para santri tiba di tempat karantina, salah seorang orang tua santri kemudian menuliskan ungkapan isi hatinya melihat anaknya terkonfirmasi positif covid-19 dan harus menjalani karantina selama 14 hari.

Berikut ungkapan isi hati orang tua santri melansir portalluwuutarakab.go.id, Minggu (3/5/2020) malam:

ADVERTISEMENT

Selaku orang tua salah satu santri yang dinyatakan positif Covid-19 melalui pemeriksaan PCR walaupun tanpa gejala, tentu tidak mengharapkan hal seperti ini. Namun setelah mendapatkan berita bahwa putri saya dinyatakan positif, saya harus menerima kenyataan dengan perasaan  terasa berat, tetapi yang lebih berat bagaimana menyampaikan berita ini kepada putri saya yang selama ini menjalani isolasi mandiri di rumah dengan keadaan tanpa keluhan.

Tetapi setelah diberikan penjelasan bahwa anakda positif dan akan dilakukan isolasi di Makassar sesuai kebijakan Pemda Lutra, saya sebagai orang tua langsung down (stres berat) karena melihat perilaku putri saya berubah jadi pendiam. Padahal sebelumya tidak seperti itu. Walaupun telah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari sebelum rilis test swab. Walau demikian, saya tetap memberikan penjelasan agar ia dapat ikut untuk jalani isolasi di Makassar.

Sabtu, pukul 12.00 siang, ia berangkat ke Makassar masih dengan perilaku yang pendiam, tidak seperti biasanya. Setelah tiba di Makassar dan telah berada di kamar 17 lantai 15 di Swiss Bell Hotel, sekitar pukul 23.00 wita, putriku melakukan kontak videocall memperlihatkan fasilitas kamar yang mereka dapatkan dan pelayanan yang memuaskan.

Terlihat putri saya telah kembali ceria dengan semangat menceritakan pengalaman yang ia dapatkan, termasuk ia mengatakan bahwa bersama dengan teman-temanya mengatakan, “mantap Bupati Luwu Utara, kita diisolasi di hotel serasa liburan pergi rekreasi,” ungkapnya. Tentu saya sangat bersyukur dengan fasilitas yang telah diisiapkan Pemprov  Sulsel melalui inisiasi Bupati Luwu Utara dan jajarannya.

Saya, sebagai salah satu orang tua, mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian Bupati Luwu Utara dan jajarannya, mulai dari penjemputan sampai dengan anak-anak ditempatkan di Swiss Bellhotel. Semoga kerja keras dan perhatian yang besar dari Pemda Luwu Utara kita bisa keluar dari wabah Covid 19 ini. Amiin yaa Rabbal Alamiin. (LH)

ADVERTISEMENT