2020 Tahun Penuh Duka, Ada 11 Kepala Daerah Meninggal Dunia Terpapar Corona

198
ADVERTISEMENT

LAPORAN KHUSUS–Di pengujung tahun 2020, kabar duka terus saja datang menyelimuti ketakutan warga di masing-masing daerah akibat tertularnya orang nomor satu di daerah mereka.

Sejumlah kasus konfirmasi positif bukannya menurun, malah kian meningkat dan menyebabkan banyak korban jiwa.

ADVERTISEMENT

Data dari Satgas Penanganan Covid-19, hingga Senin (28/12/2020), tercatat kasus kematian sudah mencapai 20.994 orang dari 707 ribu kasus yang ditemukan di seluruh kawasan di Indonesia.

Para kepala daerah yang meninggal dunia umumnya memiliki riwayat kunjungan kerja keluar kota, sebelum akhirnya merasakan gejala-gejala umum terserang Covid-19. Sebagian juga memiliki penyakit penyerta.

ADVERTISEMENT

Setelah sempat dirawat di rumah sakit, para kepala daerah ini tidak mampu bertahan dan meninggal dunia. Namun ada juga yang sudah sembuh dari Covid-19 hanya saja penyakit bawaan/penyerta alias Komorbid menjadi pemicu utama korban meninggal dunia.

Mereka yang mangkat, antara lain adalah Bupati Morowali Utara, Walikota Tanjungpinang, Walikota Banjarbaru, Wakil Bupati Way Kanan, Plt Bupati Sidoarjo, Bupati Berau, Bupati Bangka Tengah, Bupati Situbondo, Bupati Bulungan, Bupati Barru, dan kekinian, yang hingga kini air mata warga belum jua kering, adalah berpulangnya Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler.

Tercatat, sebelas kepala daerah (Kada) dan 1 calon Kada yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, maupun yang pernah terkonfirmasi positif kena Corona.

Sejak kasus pasien pertama terinfeksi Covid-19 diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu hingga Senin ini (28/12/2020) jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia kian meningkat dratis.

Angka ini harusnya menjadi perhatian semua pihak, bukan saja Satgas Covid-19 di daerah tetapi juga MASYARAKAT, utamanya Pejabat di daerah, agar selalu menerapkan 3 M atau standar baku penerapan Protokol Kesehatan.

Berikut daftar 11 Kada dan 1 Cakada yang meninggal karena Covid-19 sejak pandemi bulan Maret 2020 lalu:

1. Bupati Morowali Utara

Kasus pertama Kada yang membawa korban meninggal dunia dialami oleh Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor (54). Ia meninggal pada Kamis (2/4/2020) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Sebelum meninggal, Aptripel sempat menjalani perawatan di RSU Kolonodale, Morowali Utara. Ia kemudian dirujuk ke Makassar pada Rabu (1/4/2020. Hanya satu hari dirawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Bupati Morowali Utara itu pun meninggal dunia.

Jenazah Aptripel kemudian dimakamkan di Kabupaten Gowa pada Jumat (3/4/2020) dini hari bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Aptripel tinggal di ibukota Jakarta selama 2 minggu. Disana, ia ditengarai “disergap” virus Corona.

2. Walikota Tanjungpinang (Syahrul)

Meski tengah menjalani perawatan sebagai pasien positif Corona, istri almarhum Walikota Tanjungpinang Syahrul, Hj Juwariyah, terlihat menghadiri proses pemakaman suaminya di Taman Makam Pahlawan Pusara Bhakti Batu 5 Tanjungpinang.

Ia tampak mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan duduk di kursi roda.

Walikota Tanjungpinang Syahrul (60) meninggal dunia pada Selasa (28/4/2020) sekitar pukul 16.45 WIB.

Ia meninggal setelah menjalani perawatan selama 17 hari di RSUP Raja Ahmad Thabib setelah dinyatakan positif Covid-19. Sebelum mendapatkan perawatan, Syahrul sempat melakukan perjalanan ke Sumbar dan Batam.

Sang walikota dimakamkan pada Selasa malam di Taman Makam Pahlawan Pusara Bhakti Batu 5 Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Sementara itu cucu, sang istri Walikota Tanjungpinang juga dinyatakan positif Covid-19.

Selain itu dokter pribadi Syahrul juga dinyatakan positif Covid-19. Sang dokter tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota. Namun ia merawat Wali Kota Tanjungpinang di rumah selama seminggu.

3. Walikota Banjarbaru (Nadjmi Adhani)

Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani meninggal dunia pada Senin (10/8/2020) dini hari saat menjalani isolasi karena terpapar Covid-19.

Ia meninggal di RSUD Ulin Banjarmasin di usia 50 tahun. Nadjmi dan istrinya dinyatakan positif Covid-19. Sebelum meninggal, Nadjmi sempat membuat video berdurasi 2 menit yang direkam di sebiah rumah sakit. Video tersebut viral di media sosial pada Senin (27/7/2020).

Di dalam video tersebut, Nadjmi terlihat mengenakan alat bantu pernapasan dan ia mengumukan dirinya serta istri terkonfirmasi positif. Dari hasil tracing, Sekertaris Daerah Banjarbaru dan empat pejabat publik juga terpapar Covid-19. Termasuk ajudan sekda dan sopir pribadinya.

4. Wakil Bupati Way Kanan (Edward Antony)

Wakil Bupati Way Kanan, Lampung, Edward Antony meninggal dunia pada Minggu (16/8/2020). Edward meninggal dunia setelah sepekan dirawat di RSUD dr H Abdul Moeloek Bandar Lampung karena terpapar Covid-19.

Dia dinyatakan positif Covid-19 pada 8 Agustus 2020 sepulang perjalanan dari Jakarta. Selain dinyatakan positif corona, Edward juga diketahui memiliki penyakit penyerta, yaitu kencing manis dan diabetes melitus.

5. Plt Bupati Sidoarjo (Nur Ahmad Syaifuddin)

Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin meninggal dunia saat dirawat di RSUD Sidoarjo pada Sabtu (22/8/2020).

Nur Achmad menjabat sebagai Plt Bupati Sidoarjo menggantikan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah yang ditahan KPK karena kasus korupsi. Dari hasil diagnosis, pria yang akrab dipangggil Cak Nur itu dinyatakan terpapar Covid-19. Sebelum meninggal, pria yang akrab dipanggil Cak Nu sudah sakit selama sepekan.

Namun ia menolak tes swab walaupun mengalami gejala klinis demam, batuk, dan sesak napas. Hingga akhirnya ia dibawa ke RS dan menjalani tes swab dengan hasi positif Covid-19. Sejak itu kondisiya terus menurun hingga meninggal dunia pada Sabtu sore.

6. Bupati Berau (H Muharram)

Bupati Kabupaten Berau, H Muharram, meninggal dunia pada Selasa (22/9/2020) sekitar ukul 16.45 Wita. Ia meninggal diusia 52 tahun saat menjalani perawatan di RS Pertamina Balikpapan karena terpapar Covid-19.

Sebelum sakit, ia sempat menemani kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ke Maratua, Berau. Edhy berkunjung ke Berau pada, Selasa (1/9/2020), untuk melepasliarkan 300 ekor tukik ke perairan pantai Green Nirvana Resort Maratua.

Tiga hari setelah kunjungan tersebut, Menteri Edhy dikabarkan positif Covid-19 dan 5 hari kemudian, pada Rabu (9/9/2020) Muharram dinyatakan positif Covid-19. Hasil tersebut terungkap setelah Muharram melakukan cek kesehatan sebagai syarat maju Pilkada 2020 di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

 

7. Bupati Bangka Tengah (Ibnu Saleh)

Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh meninggal dunia pada Minggu (4/10/2020) sekitar pukul 03.17 WIB. Ia meninggal di usia 58 tahun di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT), Kepulauan Bangka Belitung saat menjalani perawatan karena Covid-19.

Almarhum yang juga kandidat petahana bupati di Pilkada Bangka Tengah. Ibnu dirawat di rumah sakit tersebut sejak 27 September 2020 setelah mengeluh demam dan sesak napas. Selain Ibnu Saleh, anggota keluarganya yang lain yakni istri dan seorang anaknya serta seorang pengurus rumah juga dinyatakan positif corona.

Di Pilkada 2020, Ibnu Saleh berpasangan dengan Herry Elfian yang juga dirawat di rumah sakit karena terpapar Covid-19.

8. Bupati Situbondo (Dadang Wigiarto)

Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto (54) meninggal karena Covid-19 di RSD dr Abdoer Rahem, Situbonod, Jawa Timur, Kamis (26/11/2020) sore.

Ia dinyatakan positif Covid-19 setelah swab test yang hasilnya keluar di hari yang sama, Selasa (24/11/2020). Dadang masuk kategori orang tanpa gejala. Namun ia memiliki penyakit bawaan hipertensi. Saat masuk rumah sakit, kondisi Dadang stabil. Namun kondisinya naik turun dan sempat menggunakan ventilator.

Dokter menyebut virus corona yang menyerang Bupati Dadang masuk kategori ganas. Saat menjalani perawatan, Dadang sempat akan dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. Namun sebelum dirujuk, kondisinya terus melemah hingga oksigen di darahnya turun hingga 84 persen. Ia meninggal pada Kamis sore pukul 16.31 WIB.

9. Bupati Bulungan (Sudjati)

Bupati Bulungan, Kalimantan Utara, Sudjati meninggal setelah terpapar Covid-19 pada Selasa (8/12/2020) sekitar pukul 11.25 Wita.

Ia meninggal dunia di usia 66 tahun di RSUD Soemarno Sosroatmodjo Bulungan. Sudjati terkonfirmasi positif Covid-19 pada Senin (7/12/2020).

Sebelum menjalani tes swab, dia sempat mengeluhkan demam dan lemas. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bulungan, Imam Sujono, Sudjati menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya karena tempat karantina khusus penuh.

Sebelum sakit, Bupati Bulungan sempat melakukan kunjungan kerja di Samarinda dan Balikpapan. Kondisi kesehatan Sudjati menurun pada Senin (7/12/20) malam.

Ia pun dilarikan ke RSUD Bulungan. Di RSUD Bulungan, Sudjati mendapat perawatan intensif. Namun, karena punya riwayat penyakit jantung dan faktor usia, Sudjati tidak terselamatkan.

10. Calon Bupati Barru, Malkan Amin

Calon Bupati Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Malkan Amin dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Rabu (7/12/2020).

Kabar kematian tersebut dibenarkan Direktur RSUP Wahidin Sudirohusodo Dr dr Khalik Saleh.

“Iya, beliau (Malkan Amin) wafat sekitar pukul 11.30 WITA,” ujar Khalik saat dikonfirmasi.

Dari infomasi yang diperoleh, Andi Malkan diduga terpapar Covid-19 dan sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat.

11. Wakil Walikota Probolinggo (Soufis Subri)

Wakil Walikota Probolinggo Mochammad Soufis Subri, meninggal dunia dalam usia 47 tahun karena Covid-19 di RSUD Soetomo Surabaya, Jatim, Rabu (9/12/2020) pagi, sekitar pukul 06.30 WIB. Soufis Subri sempat berjuang melawan sakit dirawat di rumah sakit selama kurang lebih dua pekan.

Sebelumnya, Soufis Subri dilaporkan mengeluh demam dan nafsu makannya menurun sejak 11 November 2020, sepulang dari perjalanan dinas dari Bandung.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Probolinggo Aman Suryaman mengatakan, Wakil Wali Kota Probolinggo selanjutnya batuk dan demam sehingga memutuskan untuk berkonsultasi dengan Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Mohamad Saleh dan menjalani pemeriksaan thorax. Hasil pemeriksaan yang keluar pada 18 November menunjukkan kondisi thoraxnya normal.

Pada 20 November, Wakil Walikota Probolinggo mengeluhkan demam yang tak kunjung reda. Setelah menjalani pemeriksaan, Soufis dinyatakan positif tertular Covid-19. Soufis kemudian menjalani perawatan di RSUD dr Mohamad Saleh. Pada 22 November, Soufis dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya karena kondisinya menurun.

Selama dirawat, semua terapi sudah diberikan, termasuk pemasangan ventilator hingga ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) sesuai persetujuan keluarga. Kondisi Soufis Subri terus menurun dan akhirnya meningga dunia setelah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr Soetomo Surabaya.

12. Bupati Luwu Timur (Muhammad Thorig Husler)

Kepergian Bupati M Thorig Husler (MTH) yang begitu cepat, hanya 15 hari pasca dirawat di rumah sakit menjadi duka teramat dalam bagi rakyat Tana Luwu utamanya Luwu Timur, tempat Ketua PMI Lutim itu terakhir kali membaktikan dirinya.

Direktur Utama RSUP Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar dr Khalid Saleh menyatakan Bupati Luwu Timur Thoriq Husler meninggal dunia akibat penyakit penyerta (komorbid) yang telah dideritanya seperti jantung dan hipertensi.

“Beliau memang pernah terkonfirmasi positif COVID-19 dan memiliki riwayat komorbid penyakit jantung dan hipertensi,” ungkap Dokter Khalid di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 25 Desember 2020, melansir Tempo.

Ia menyebutkan bahwa Bupati Luwu Timur tersebut telah melalui enam kali tes usap, hingga akhirnya pada tes usap terakhir menunjukkan almarhum Thoriq Husler tidak lagi positif COVID-19. Maka ia pun dimakamkan tanpa pemakaman secara COVID-19.

“Hasil pemeriksaan enam kali, awalnya itu positif-positif kemudian negatif, lalu positif-positif dan terakhir negatif. Jadi memang kondisi beliau sudah tidak lagi stabil karena memang punya komorbid,” katanya.

(iys)

ADVERTISEMENT