KORANSERUYA.COM–Israwati alias Isra, 26 tahun, gadis asal Kampung Baru, Kandoa, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulsel, yang ditikam pria tak dikenal saat bekerja di kantornya, Koperasi Wahana Alam Sejahtera Kelurahan Mataran, Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Jumat (13/8/2021) siang lalu, berharap pelaku bisa ditangkap dan diproses secara hukum.
Isra masih syok atas penikaman yang dialaminya. Ada 5 luka tusuk di tubuhnya, seperti luka robek di kepala bagian belakang, luka tusuk di lengan kanan, luka tusuk di telapak tangan kanan, dan luka tusuk di pungggung. Dia juga masih menjalani perawatan medis intensif di Puskesmas Anggeraja, Minggu (14/8/2021).
Kepada polisi yang meminta keterangannya di Puskesmas Anggeraja, Isra mengaku tidak mengenal pelaku dan tidak mengingat wajahnya karena tertutupi masker. Korban juga mengaku tidak pernah punya masalah dengan siapapun, tidak punya musuh, namun ada orang yang berusaha membunuhnya.
Awalnya, Isra mengira pelaku akan merampoknya, karena kantornya saat itu dalam keadaan sepi lantaran sebagian karyawan sedang menunaikan salat Jumat. Sehingga, saat pelaku mendekatinya sambil menghunus pisau, Isra berusaha membujuk agar dirinya tidak ditikam.
Caranya, Isra menyodorkan uang, kunci brangkas berisi uang, termasuk laptopnya. Namun, pelaku menolak dan langsung menyerang korban dengan pisau dapur.
“Minta maaf ka,” begitu kata pelaku, sejurus kemudian menikam korban di bagian kepala.
Isra dan keluarganya berharap, polisi segera mengungkap pelaku kasus ini. Termasuk menguak motif dibalik kasus yang nyaris menewaskan gadis berparas cantik alumni Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo ini.
Kapolsek Anggeraja Polres Enrekang IPTU Lukman SH, sebelumnya membenarkan kasus penikaman yang dialami kasir Koperasi Wahana Alam Sejahtera. Menurut Kapolsek, anggotanya masih menyelidiki pelaku dan motif dibalik kasus ini. “Pelaku masih diselidiki,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, aparat Kepolisian dari Polsek Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, masih menyelidiki pria tak dikenal yang menikam Israwati, 26 tahun, kasir Koperasi Wahana Alam Sejahtera Kelurahan Mataran, Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Jumat (13/8/2021) siang lalu.
Namun hingga hari kedua pascapenikaman Israwati, Minggu (15/8/2021), polisi belum berhasil mengidentifikasi pelaku. Korban masih menjalani perawatan medis intensif di Puskesmas Anggeraja. Ada 5 tusukan pisau di tubuh korban.
Kondisi kesehaan gadis lajang asal Kampung Baru, Kandoa, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu ini, mulai membaik. Bahkan, Sabtu (14/8/2021) lalu, Israwati mulai siuman dan memberikan keterangan kepada polisi yang menemuinya di tempat perawatannya.
Dari pengakuan korban, ada yang menarik terkait pria tak dikenal yang menikamnya. Rupanya, sebelum ditikam, Isra– begitu korban biasa disapa– sempat melayani pembayaran angsuran nasabah koperasi inisial SI, yang uang pembayarannya dibawa pelaku sebesar Rp450 ribu.
Saat korban yang bekerja sebagai kasir koperasi sedang membuatkan kuitansi pembayaran, pelaku meminta ijin untuk ke WC. Korban kemudian menunjuk WC. Berselang beberapa saat kemudian, pelaku yang kembali dari WC mendekati korban.
Isra kaget melihat pelaku yang kembali dari WC karena sudah membawa pisau. Pelaku sempat meminta maaf kepada korban, sebelum menyerang korban dengan pisau yang diambil di dapur.
“Minta maaf ka,” begitu kata pelaku, sejurus kemudian menikam korban di bagian kepala.
Korban berteriak minta tolong usai ditikam, sehingga teriakan korban didengar rekan korban yang selama ini bekerja sebagai tukang masak. Rekan korban juga berteriak minta tolong. Saat itu, pelaku mengangkat korban ke salah satu kamar di kantor koperasi. Didalam kamar, pelaku kembali menikam korban.
Korban mengalami luka tikam di beberapa bagian tubuhnya, diantaranya luka robek di kepala bagian belakang, luka tusuk di lengan kanan, luka tusuk di telapak tangan kanan, dan luka tusuk di pungggung.
Usai menikam korban, korban kemudian keluar dari kantor koperasi. Beberapa warga yang berdatangan ke kantor koperasi tempat korban bekerja karena mendengar teriakan minta tolong, sempat melihat pelaku.
Beberapa saksi menyebutkan, pelaku mengenakan jaket Levis lengan panjang, dan kabur mengendarai sepeda motor mengarah ke utara atau kearah Toraja. Warga yang melihat korban dalam keadaan bersimbah darah kemudian membawa korban ke Puskesmas Anggeraja untuk mendapatkan perawatan medis.
Pelaku leluasa kabur, karena berdalih kepada warga bahwa didalam koperasi ada keributan lantaran ada karyawan koperasi kepergok selingkuh.
Dalam penyelidikan kasus ini, polisi juga sudah meminta keterangan kepada SI, nasabah koperasi yang sempat dibayarkan angsuran koperasinya oleh pelaku. Saat membayarkan angsuran koperasi nasabah berinisial SI, pelaku mengaku jika SI adalah istrinya. Namun kepada polisi, SI mengaku tidak mengenal pelaku. (***)