Kecelakaan Maut, Truk Pengangkut Batu Bata Seruduk Madrasah, 2 Santri yang sedang Mengaji dan Sopir Tewas, Lainnya Luka-luka

258
ADVERTISEMENT

GARUT–Truk pengangkut batu bata menabrak bangunan madrasah di Karangpawitan, Kabupaten Garut. Insiden tersebut mengakibatkan sedikitnya tiga orang tewas.

Kejadian kecelakaan itu berlangsung Jumat (2/4/2021) sore, sekira pukul 16.30 WIB.

ADVERTISEMENT

“Ini kecelakaan tunggal. Truk pengangkut batu bata menabrak bangunan madrasah,” ucap Kasat Lantas Polres Garut AKP Karyaman kepada wartawan di lokasi, Jumat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada 10 orang korban dalam kejadian itu. Karyaman menjelaskan, dua orang diantaranya meninggal dunia di tempat sedang satunya lagi meninggal di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

“Tiga meninggal dunia, dua siswa madrasah (santri) dan sopir truk,” katanya.

Semua korban termasuk yang luka-luka karena kejepit dibawa ke rumah sakit.

“Saya barusan dapat info tadi dari rumah sakit, D (12) meninggal dunia,” ucap Ai, salah satu keluarga korban.

Ai mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit D mengalami luka serius.

“D saat dievakuasi memang dalam kondisi yang kritis,” ucapnya.

Dua orang lain yang sebelumnya tewas di tempat adalah sopir truk dan seorang santri yang sedang mengaji.

Peristiwa di Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangpawitan ini menggegerkan warga setempat.

Menurut keterangan saksi, Saeful Wahid (21) truk tersebut melaju dari arah Kampung Nangoh menuju Kampung Harendong dengan kondisi jalan menurun.

“Truk muncul dari Kampung Nangoh posisi jalannya menurut, saya lihat truk memang dalam keadaan mati mesinnya,” ucapnya.

Wahid mengatakan madrasah tersebut setiap harinya memang diisi santri yang mengaji.

“Pas kejadian santri sedang mengaji, truknya langsung menabrak madrasah,” ucapnya.

Saeful melihat santri terkapar, menurutnya beberapa orang santri ada yang tidak sadarkan diri.

“Beberapa orang santri ada yang pingsan, ada juga yang kejepit,” katanya.

(*)

ADVERTISEMENT