PALOPO–Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang ke-104 Unhas di Kota Palopo yang terbagi menjadi 3 wilayah KKN yaitu Palopo 1, Palopo 2, dan Palopo 3 bergabung dalam serikat gerakan “Mahasiswa KKN Unhas Palopo Bersatu” dalam penanggulangan bencana banjir di Luwu Utara.
Mahasiswa KKN Unhas Palopo Bersatu melakukan kegiatan kemanusiaan Peduli bencana Luwu Utara dengan membuka donasi yang selanjutnya menyalurkan secara langsung kepada korban banjir di Luwu Utara.
Mahasiswa KKN Unhas Palopo Bersatu bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo. Kerjasama tersebut mendapat respon positif dari Kepala BPBD Kota Palopo, Antonius Dengen dan Kordinator Dosen pengampu KKN Wilayah Palopo, Dr. Syarifuddin M. Parenreng serta para Dosen Pengampu KKN di wilayah Palopo.
Penyaluran donasi yang pertama dilakukan selama dua hari yakni pada Sabtu dan Minggu, 18-19 Juli 2020. Mahasiswa KKN berangkat dari Kota Palopo dan diantar langsung oleh BPBD Kota Palopo pada Sabtu, 18 JUli 2020. Tiba malam harinya di Posko BPBD kota Palopo yang ada di Desa Radda Luwu Utara.
Keeseokan paginya, mahasisswa KKN bersama tim reaksi cepat BPBD Kota Palopo menyalurkan donasi kepada korban di posko pengungsian dan posko kesehatan Meli serta posko pengungsian di Perumahan Savana.
Donasi yg disalurkan berupa sembako, perlengkapan medis, perlengkapan bayi dan perlengkapan alas tidur yang diterima langsung oleh korban banjir.
Penyaluran donasi kedua dilakukan pada tanggal 25 Juli 2020. Mahasiswa KKN berangkat ke Luwu Utara diantar langsung oleh Sekrtaris BPBD Kota Palopo, Budiman Sulaeman pada Jumat malam dan tiba di posko BPBD Kota Palopo di Radda.
Keesokan paginya, tim reaksi cepat BPBD Kota Palopo bersama mahasiswa KKN berangkat menyalurkan bantuan yang dominan berupa perlengkapan dapur dan alat kebersihan ke posko pengungsian yang ada di Kantor Bupati Lutra. Donasi juga kemudian disalurkan langsung kepada kordinator dapur umum di posko pengungsian tersebut.
Disaat yang sama, ditempat tersebut juga mahassiwa KKN menggelar kegiatan trauma healing terhadap anak-anak dipengungsian dengan berbagai perlengkapan yang telah dipersiapkan sebelumnya dari Palopo.
Kegaiatan Trauma Healing ini sendiri diikuti oleh kurang lebih 50 balita yang terdiri dari anak-anak umur 1-8 tahun. Kegiatan ini berjalan lancar dan anak-anak terlihat sangat antusias serta aktif dalam kegiatan tersebut.(iys)