Konferensi Marga Tionghoa Asia Tenggara Dipusatkan di Makassar

740
Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah menerima pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Provinsi Sulsel di ruang kerjanya, Rabu (10/10/18).
ADVERTISEMENT

MAKASSAR — Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah menerima pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Provinsi Sulsel di ruang kerjanya, Rabu (10/10/18). Mereka melaporkan terkait rencana pelaksanaan Konferensi Marga Tionghoa Asia Tenggara dan Pemilihan Koko-Cici Indonesia di Makassar.

Diketahui, ASEAN Chinese Clans Association (ACCA) di Manila, Philipina, menyetujui Kota Makassar, sebagai tuan rumah Konferensi ACCA tahun 2021 mendatang. Persetujuan penunjukan ibu kota Provinsi Sulsel ini disepakati sekitar 1.200 delegasi dari sembilan negara, termasuk utusan dari Tiongkok.

ADVERTISEMENT

Penunjukan Kota Makasar sebagaituan rumah Konferensi ACCA 2021, adalah kesempatan emas mempromosikan Makassar sebagai sentral pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur kepada investor dari ASEAN dan Tiongkok. Industri pariwisata, peluang investasi sangat terbuka lebar.

Prof Nurdin menyambut penyelenggaraan ini dan berharap segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik. “Kita membangun kebersamaan jadi ringan semuanya. Promosi terbaik itu adalah menciptakan kesan dan mereka bisa menikmati Makassar,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia juga menyampaikan agar penyelenggara mempromosikan objek-objek wisata yang ada. Jadi, yang datang bukan hanya peserta tetapi keluarga dari peserta juga bisa menikmati Makassar. “Nanti welcome dinner di rumah sabatan saja,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPD PSMTI Sulsel, Willianto Tanta, mengatakan, delegasi konferensi tahunan ini mayoritas pengusaha, profesional, akademisi dan sebagian birokrat dan politisi dari negara-negara ASEAN. Seperti Indonesia, Malaysia, Singapore, Vietnam, Kamboja, Filipina, Thailand dan dua tahun terakhir juga bergabung delegasi peninjau dari Tiongkok, Hongkong dan Taiwan.

“Konferensi ini bertujuan untuk pertukaran informasi di bidang perdagangan, pariwisata, bisnis, budaya dan lain-lain. Sehingga, setiap negara dapat mempromosikan kelebihan yang ada di negaranya,” sebutnya.

Selain itu, pengurus juga melaporkan terkait rencana pemilihan Koko-Cici Indonesia Tahun 2020 di Makassar. “Ini bertujuan menggali potensi pemuda – pemudi suku Tionghoa agar mampu berperan aktif dalam kegiatan positif yang memperkokoh Bhineka Tunggal lka dan menjadi duta pariwisata bagi Sulsel, serta hal-hal positif lainnya,” tuturnya. Diketahui, pada tahun 2018, Jason dan Fransiska K dinobatkan sebagai Koko dan Cici Sulsel. (hmsprovsulsel)

ADVERTISEMENT