BELOPA–Tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Luwu telah memasuki tahap akhir, Kamis, (26/7) siang hari ini. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Luwu akan melaksanakan rapat pleno terbuka penetapan calon terpilih Bupati dan Wakil Bupati Luwu atau pemenang Pilkada Luwu 2018-2023.
Dalam rapat bersama, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang dihadiri KPU Luwu, Panwaslu Luwu, Pemkab Luwu, TNI dan Polri membahas persiapan pelaksanaan pleno KPU tersebut yang dijadwalkan pada pukul 15.30 wita.
Komisioner KPU Luwu, Suhaib, dalam rapat di ruang pertemuan Sekda Luwu menjelaskan registrasi perkara yang diumumkan oleh Mahkamah Konstitusi per tanggal 23 januari tidak rerdapat gugatan terhadap hasil pilkada Luwu.
“Olehnya itu, sesuai ketentuan, setelah pengumuman tersebut, KPU wajib menyikapinya dalam jangka waktu paling lama tiga hari. Kamis 26 juli besok (hari ini), adalah batas waktu terakhir dan kami akan melakakan pleno pukul 15.30 besok,” ujarnya.
(BACA JUGA): Buntut Insiden di Warung Ballo, Dua Pelaku Diciduk Polisi Saat Tidur di Luwu Timur
Dia menyampaikan bahwa pleno ini sifatnya terbuka sehingga secara lembaga dirinya tidak akan memberi pembatasan kepada masyarakat untuk ikut menyaksikan pleno tersebut.
“Termasuk kami tidak memberlakukan ID Card untuk seluruh pihak. Namun demikian, mereka yang akan masuk dalam tempat rapat pleno tetap mereka yang mendapat undangan,” ujarnya.
Selain itu, Suhaib menyampaikan tempat pelaksanaan pleno adalah aula pertemuan Kantor Bappeda Luwu. Alasannya, ruangan ini cukup bagus dan dilengkapi dengan soundsistem yang bagus termasuk nyaman.
“Tempat ini juga memiliki area parkir yang cukup, memiliki pagar keliling sehingga memudahkan pengaman dalam memerikaa setiap pengunjung atau peserta rapat pleno,” ujarnya.
(BACA JUGA): Hanya 13.347 Honorer K2 Layak Diangkat PNS, Klik di SINI Infonya
Sekretaris Daerah (Sekda) Luwu, Saiful Alam, yang memimpin kegiatan kemarin, mengingatkan kepada seluruh peserta baik KPU maupun aparat TNI dan Polri agar tidak lengah dengan situasi pilkada di Luwu yang sudah berjalan damai dan aman hingga saat ini.
Dijelaskan bahwa, situasi keamanan di Luwu terkait pelaksanaan pilkada serentak hingga saat ini harus dipertahankan. Segala bentuk kerjasama dan koordinasi seperti sebelumnya harus tetap berjalan.
“Rapat pleno terbuka besok (hari ini) kita harus tetap waspada oleh semua pihak. Jangan sampai kita kecolongan begitu rapinya awal -awal pelaksanaan pilkada di Luwu hingga saat ini tapi jika akhirnya ada kericuhan itu yang merupakan nilai bagi kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Perwira Perhubung (Pabung) Luwu, Mayor, Arm. Safaruddin, menyarankan sekaligus menekankan agar setelah penetapan tidak boleh arak-arakan massa dan tidak ada konvoi.
“Kalau ini bisa disepakati, pasti situasi besok (hari ini) aman, tapi kalau ada arak-arakan dan konvoi kendaraan, lewat di depan pendukung yang kalah ini rawan sekali. Situasi aman selama ini harus kita jaga,” tegasnya.
Kabag Ops Polres Luwu, Kompol. Yoseph, juga menekankan pihaknya mau tidak mau tetap akan memberlakukan penjagaan super ketat saat pleno kemarin. Mereka yang tidak dapat undangan tidak dibolehkan mendekati ruangan pleno apa lagi memasukinya. Olehnya itu, dirinya meminta KPU agar melakukan pemantapan nama-nama yang akan diundang karena dirinya menegaskan siapapun dia nantinya jika tidak memperlihatkan undangan tidak dibolehkan masuk dalam area pleno.
(BACA JUGA): Revitalisasi Kawasan Masjid Agung Ditarget Rampung Oktober, Ada Air Mancur dan Bangunan Kaligrafi Setinggi 8 Meter
“Kami tetap akan meminta bantuan dari brimob dan seluruh undangan tetap akan kami periksa dengan alat metal detektor, kami tidak mau kecolongan,” ujarnya.
Kajari Luwu, Gede Edy Bujanayasa, menyampaikan sebagus apapun pelaksanaan demokrasi tapi jika tidak aman itu tidak ada artinya. Olehnya itu apresiasi bagi penyelenggara, TNI, Polri.
“Utamanya masyarakat yang benar-benar sadar dalam berdemokrasi termashk pengawasan panwas yang sangat aktif dan cepat menindak lanjuti tindak pidana yang terjadi. Kolaborasi inulah yang berjalan dengan baik di Luwu sehingga tercipta pelaksanaan pilkada serentak di Luwu berjalan damai dan demokratis,” ujarnya.
Disebutkan Kajari Luwu, di Sulsel ada 8 daerah yang menggelar pilkada serentak bersamaan dengan Pilgub. Pilkada di Luwu merupakan daerah yang paling rawan dalam data kemanan. “Ini yang membuat kita bangga, itu atau zona merah tidak terbukti,” kuncinya. (suf/adn)