MASAMBA–Untuk mendukung pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19, atau penyakit lainnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Utara melalui Puskesmas Masamba membina dokter cilik melalui program Sikamase. Rupanya, program ini berhasil membina sejumlah murid UPT SDN 099 Masamba menjadi dokter cilik yang telah ikut berperan membantu tenaga medis di daerah setempat.
Sejumlah murid SDN UPT 099 Masamba yang telah berpredikat dokter cilik setelah mengikuti program Sikamase, patut diacungi jempol. Meski masih duduk di bangku
SD, mereka telah memiliki pengetahuan dan kemampuan memeriksa kondisi kesehatan warga laiknya dokter sungguhan. Mereka bahkan terjun langsung ke tengah
masyarakat, di sekitar lingkungan sekolah mereka untuk memeriksa kesehatan warga, terutama warga kurang mampu.
Selain aktif di UKS untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada sesama siswa, dokter cilik binaan Puskesmas Masamba ini juga aktif terjun memantau perkembangan kesehatan warga yang kurang mampu yang ada di sekitar wilayah sekolah mereka.
Dokter cilik ini bertugas melakukan pemeriksaan rutin warga sekitar lingkungan sekolahnya untuk mendeteksi penyakit warga, terkhusus gejala covid-19. Mereka memeriksa suhu badan, detak jantung, termasuk pengecekan tekanan darah.
Menariknya, jika menemukan gejala mencurigakan, dokter cilik langsung berkoordinasi perawat dan dokter yang bertugas di Puskesmas terdkat untuk penanganan
medis lebih lanjut.
“Dokter cilik dari murid-murid UPT SDN 099 ini, diberikan pembinaan dan diajarkan untuk menggunakan peralatan medis tujuannya untuk mendeteksi awal, prinsipnya lebih baik mencegah dari pada mengobati,” kata Kepala Puskesmas Masamba, Yayu Yunarti selaku pembina dokter cilik.
Yayu mengakui, program dokter cilik ini merupakan inovasi Dinas Kesehatan bekerjasama Dinas Pendidikan Luwu Utara, dimana murid SD sedini mungkin diberi pembinaan dan pengetahuan mengenai dunia kedokteran. “Hasilnya sangat luar biasa, karena dokter cilik binaan kami ini sudah mampu membantu warga menjaga kesehatan di tengah pandemi covid-19,” katanya.
Lebih jauh Yayu menyebutkan, inovasi dokter cilik ini diberi nama Sikamase atau ‘Siswa Peduli Kesehatan Masyarakat Sekitar’. “Sikamase diambil dari bahasa daerah Tana Luwu, yang berarti saling mengasihi,” katanya.
Program dokter cilik ini juga diakui warga sangat membantu. Rahmawati, warga Masamba mengaku sangat senang dengan adanya dokter cilik ini. “Sangat bersyukur karena bisa mendapat pemeriksaan kesehatan gratis dari dokter cilik, terutama pemeriksaan suhu tubuh, tekanan jantung, dan tekanan darah. Ini sangat membantu warga kurang mampu,” kata Rahmawati.
Kepala SDN UPT 099 Masamba, Abdul Hakim, mengaku sangat berbangga karena sejumlah muridnya yang mengikuti program dokter cilik ini, sudah bisa membantu
masyarakat di lingkungan sekolah dan sekitar sekolah, dalam bidang kesehatan. “Siswa kami dibekali pembinaan dan pengetahuan bidang medis dari dokter dan perawat, sehingga sejak dini sudah memiliki pengetahuan bidang kedokteran. Program ini sangat positif dan membantu warga,” katanya.
Senada itu, Kadis Pendidikan Lutra, Jasrum, ikut mengapresiasi dokter cilik melalui program Sikamase yang dikerjasamakan dengan SDN UPT 099 Masamba dengan
Puskesmas Masamba. “Saya sangat mengapresiasi pihak penggagas inovasi ini. Kedepan kita harapkan inovasi ini bisa berlanjut dan bisa dicontoh sekolah lain karena ini langsung tersentuhan dengan masyarakat,” kata Jasrum.
Ditempat terpisah, penggagas program Sikamase, Suharto, mengatakan, program Sikamase dokter cilik ini, pada prinsipnya murid SD dibina dokter di bidang kesehatan. Dokter cilik ini terjun langsubg ke tengah masyarakat, di sekitar lingkungan sekolahnya untuk mendeteksi penyakit warga. Dokter cilik kemudian berkordinasi dengan perawat dan dokter di puskesmas jika menemukan adanya warga yang mengalami gangguan kesehatan setelah melalui pemeriksaan dokter cilik, untuk selanjutnya ditangani tim medis di Puskesmas.
“Pada prinsipnya, program Sikamase ini, dokter cilik binaan Puskesmas terjun ke masyarakat untuk mendeteksi penyakit warga. Selanjutnya ditindaklanjuti oleh
Puskesmas jika ditemukan ada warga kesehatannya terganggu, maka pihak puskemas baik dari dokter atau perawat yang turun langsung. Warga tak lagi datang ke Puskemas,” kata Suharto, Kabid Guru Dinas Pendidikan Lutra, selaku Penggagas Program Sikamase. (***)
‘