Menelisik Langkah Politik Walikota Palopo Setelah Bebas Tugas 2023, Antara Pilgub Hingga Parlemen Dibahas Tuntas

545
Walikota Palopo HM Judas Amir berbincang santai dengan Wakil Ketua DPRD Palopo dari Fraksi Nasdem, Abdul Salam. (ft/ist FB Abdul Salam)
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Masa jabatan Walikota Palopo, HM Judas Amir masih sekitar dua tahunan lagi, atau hingga September 2023 mendatang. Meski masih fokus menunaikan masa tugasnya mengemban amanah rakyat sebagai kepala daerah, publik mulai menerka-nerka langka politiknya selepas menjabat.

ADA dua event politik yang akan digelar hampir bersamaan pada tahun 2024 mendatang, yakni Pemilu dan Pilkada. Khusus Pemilu 2024, tahapannya akan dimulai pada tahun depan, sekitar Maret 2023.

ADVERTISEMENT

Nah, menjelang tahun politik tersebut, tentu menarik bagi publik untuk mengetahui langka politik JA, begitu Judas Amir akrab disapa, selepas menjabat Walikota Palopo. Publik mulai menelisik ‘kuda-kuda’ politik atau langka persiapan politik Judas Amir setelah lepas tugas di Palopo, dikaitkan dua event politik tahun 2024 mendatang.

Sejumlah wartawan yang hadir mengikuti coffee morning bersama Judas Amir, di ruang Ratona Kantor Walikota, Selasa (7/9/2021), ternyata ikut tertarik menguak ‘kuda-kuda’ alias langka politik Judas Amir nantinya setelah purna tugas di Pemkot Palopo.

ADVERTISEMENT

Pilgub Sulsel 2024 misalnya, saat dimintai tanggapannya apakah berminat maju, Judas Amir awalnya tertawa mendengar pertanyaan wartawan. Dia mengatakan, untuk pesta demokrasi lima tahunan di Sulsel, secara pribadi dia mengatakan, harus ada putera Luwu Raya yang ikut mencalonkan diri. Sebab, daerah ini memiliki banyak figur yang bisa mewakili Luwu Raya pada Pilgub 2024.

Terus, bagaimana dengan Judas Amir sendiri? Sambil tersenyum menjawab pertanyaan wartawan, dia mengaku bahwa punya keinginan ke ranah itu. “Bohong jika saya bilang tidak ingin jadi Gubernur. Itu membohongi hati saya. Cuma ada yang dibilang ukur diri. Mau tidak masyarakat Sulsel mempercayakan tanggungjawab itu kepada saya,” katanya.

Untuk urusan Pilgub, Judas Amir mengaku menyerahkan semua kepada kehendak Tuhan. “Sebab jika Tuhan yang berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin. Saya juga tidak ingin mendahului kehendak yang maha kuasa. Kita kembalikan kepada La Haula Wala Quawwata Illah Billah,” katanya.

Bagaimana dengan Pemilu 2024? Nah ini yang menarik. Dalam berbagai kesempatan, termasuk saat wawancara ekselusif jelang perigatan HUT Palopo ke-19 di
Ratona TV beberapa waktu lalu, Judas Amir secara tersirat menyampaikan keinginan politiknya setelah tidak lagi menjabat Walikota Palopo.

Judas Amir mengatakan dalam wawancara ekslusif tersebut, setelah tidak lagi menjadi walikota, dirinya akan tinggal di Kota Makassar atau Jakarta. Kata Kota Makassar ini, dalam diksi politik, diartikan sebagai DPRD Sulsel. Sebaliknya, diksi Jakarta adalah DPR RI. “Bisa jadi saya tinggal di Makassar, bisa juga di Jakarta,” kata Judas Amir.

“Doakan saja, kalau Tuhan berkehendak, saya akan tinggal di Makassar atau Jakarta, sesekali ke Palopo dalam rangka tugas,” lanjut Judas Amir.

Dalam suatu kesempatan, KORAN SERUYA mewawancarai Ketua Nasdem Sulsel ini, terkait maksud pernyatannya akan tinggal di Makassar atau Jakarta. Ternyata benar, Judas Amir mengungkapkan satu keinginannya bahwa selepas menjabat Walikota Palopo berkeinginan mengabdi di parlemen, baik di DPRD Sulsel atau DPR RI. “Tapi kita liat saja perkembangannya ke depan, masih lama,” katanya.

Bagi Judas Amir, yang terpenting saat ini adalah menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya sebagai kepala daerah hingga berakhir pada September 2023 mendatang. Dia mengaku masih fokus menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di Palopo. Dia bertekad menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Khusus wacana Pilgub Sulsel, selain nama Judas Amir dinilai layak mewakili putera Luwu Raya maju mencalonkan baik sebagai Calon Gubernur atau Wakil Gubernur,
ada beberapa figur lainnya. Diantaranya Bupati Lutra, Indah Putri Indriani, Bupati Luwu., Basmin Mattayang, mantan Bupati Luwu Andi Mudzakkar, mantan Bupati Lutra, HM Lutfhi Andi Mutty, Kepala LLDikti IX Sulawesi dan Gorontalo Prof Jasruddin, termasuk Mayjen TNI AD Marga Taufiq. (liq)

ADVERTISEMENT