Menuju Lutra Bangkit, 41 Eskapator Dikerahkan Keruk Sungai Radda dan Masamba

850
ADVERTISEMENT

MASAMBA–Setelah pencarian korban banjir bandang dihentikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara bersama pihak terkait mulai fokus membenahi berbagai infrastruktur publik yang tertimbun lumpur dan pasir, akibat banjir bandang, 13 Juli 2020 lalu.

Berbagai lokasi di wilayah Masamba, termasuk di Radda, Kecamatan Baebunta, yang selama ini tertimbun lumpur mulai dibersihkan. Pembersihan dan pembenahan berbagai infrastruktur publik, termasuk berbagai wilayah dari lumpur dan pasir, upaya Pemkab Lutra membangkitkan Lutra yang selama ini porak-poranda diterjang banjir bandang.

ADVERTISEMENT

Salah satunya, Sungai Radda. Beberapa unit eskapator mulai dikerahkan untuk menormalisasi alur sungai yang saat ini telah mengalami pendangkalan karena tertimbun lumpur dan pasir. Begitu juga alur Sungai Masamba mulai dikeruk dari endapan lumpur dan pasir.

Jalan Trans Sulawesi di Kota Masamba, yan sempat lumpuh hampir dua pekan, sudah normal dan bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Termasuk jalan Trans Sulawesi dari Radda menuju Masamba juga sudah bisa dilalui kendaraan. Namun, hingga Senin (27/7/2020), ruas jalan Radda menuju Masamba ini masih terus dibenahi.

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lutra, Hakim Bukara, mengatakan, khusus jalan Trans Sulawesi di poros Radda sudah bisa dilalui kendaraan. Menurut Hakim,
jalan Trans Sulawesi di Desa Radda memang lebih dahulu dapat dilalui kendaraan. Namun, akses jalan poros Radda masih sedikit terganggu karena dilakukan perbaikan dan penambahan timbunan material sirtu.

Khusus Jalan Trans Sulawesi di Masamba, kata Hakim, sudah normal dan bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. “Akses jalan dibuka sejak pagi kemarin dengan
jalur dua arah. Termasuk jalur Radda-Masamba,” kata Hakim.

Hakim Bukara mengatakan, terbukanya akses jalan poros Masamba ini merupakan kali pertama sejak banjir bandang menerjang Masamba, yang menewaskan 38 orang dan 9 warga masih dinyatakan hilang.

“Hampir dua pekan, kendaraan roda dua hingga roda empat tidak bisa melintasi poros Radda-Masamba, termasuk beberapa jalan di Radda dan Masamba karena tertimbun lumpur. Sekarang sudah bisa dilalui. Selama lumpuh, kendaraan dialihkan memutar ke Salulemo dan Jalan Lingkar.

Bupati Lutra, Indah Putri Indriani, mengakui, pihaknya bersama berbagai pihak terkait, seperti TNI, Polri, dan berbagai relawan fokus pembenahan dan pembersihan berbagai infrastruktur publik yang tertimbun lumpur dan pasir, untuk menormalkan wilayah terdampak banjir bandang.

“Dua alur sungai, yakni Sungai Masamba dan Sungai Radda mulai dikeruk supaya normal. Normalisasi dua sungai ini mendesak supaya mengantisipasi air meluap saat hujan turun. Apalagi saat ini, curah hujan masih tinggi di Lutra,” kata Indah.

Indah menyebut, Sungai Radda salah satunya mendesak dinormalisasi, sehingga alat berat jenis eskapator mulai dikerahkan mengeruk lumpur dan pasir yang menimbun alur sungai.

Saat hujan mengguyur wilayah Lutra, terutama di wilayah Baebunta dan Masamba, air meluap ke jalan lantaran Sungai Radda tertimbun, termasuk Sungai Masamba. Pada Minggu (26/7/2020) malam lalu misalnya, air kembali naik dan merendam jalur Trans Sulawesi di Desa Radda karena sungai tertimbun pasir.

Bahkan, ketinggian air mencapai 70 hingga 80 cm, sejumlah kendaraan roda empat terpaksa mengantri. “Mudah-mudahan alur Sungai Radda dan Sungai Masamba bisa secepatnya normal, supaya tidak terjadi lagi luapan air ke jalan,” imbuh Indah.

Dikatakan Indah, untuk pengerukan pasir dan lumpur di Sungai Masamba dan Radda, termasuk sejumlah ruas jalan, sebanyak 41 eskapator dikerahkan. Berbagai alat berat tersebut diarahkan fokus membersihkan lumpur dan pasir, agar kondisi Lutra bisa normal kembali. (*/tari)

ADVERTISEMENT