Menyusul Ditemukannya Pecahan dari KRI Nanggala 402, Peluang Selamat Masih Ada?

1587
ADVERTISEMENT

JAKARTA–Sejumlah barang yang diduga kuat merupakan bagian dari kapal selam KRI Nanggala-402 ditemukan dalam pencarian.

Hal itu diungkapkan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

ADVERTISEMENT

“Pada beberapa hari yang lalu dan sampai hari ini tadi, ditemukan kepingan dan barang-barang yang berada di sekitar lokasi terakhir kapal selam terlihat saat menyelam.”

“Yang diyakini bagian atau komponen yang melekat di kapal selam, ini tidak akan terangkat keluar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau keretakan di peluncur torpedo,” ungkap Yudo, dikutip dari Kompas TV.

ADVERTISEMENT

Yudo menyebut, sejumlah bukti serpihan ditemukan bersamaan dengan terapungnya tumpahan minyak.

“Barang-barang ini tidak dimiliki oleh (kapal) umum, dalam radius 10 mil tidak ada kapal lain yang melintas.”

“Saksi ahli, mantan ABK KRI Nanggala dan komunitas kapal selam, diyakini ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala,” ungkapnya.

Barang tersebut antara lain, kepingan hitam yang merupakan pelurus tabung torpedo.

Kemudian pembungkus pipa pendingin, hingga botol berisi cairan oranye yanng merupakan pelumas untuk naik turunnya periskop kapal selam.

“Kalau sedang di atas kering, dikasih pelumas itu, itu ikut muncul.”

Hilang Kontak dan Ditemukan Tumpahan Oli, Status Berubah

Sementara itu, TNI resmi menaikkan status pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 pada Sabtu (25/4/2021).

Status pencarian berubah dari submissed menjadi subsunk.

Sebelumnya, TNI menyatakan kapal berusia 40 tahun lebih itu hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).

Setelah tiga hari melakukan pencarian, TNI AL menaikkan status menjadi subsunk alias tenggelam.

Kepala Staf Angkatan Darat Laksamana Yudo Margono mengatakan status tersebut berubah setelah petugas menemukan sejumlah bukti autentik terkait barang yang ditemukan di lokasi hilangnya kapal.

“Dengan adanya bukti-bukti autentik yang ini diyakini adalah milik KRI Nanggala-402 sehingga pada saat ini kita isyaratkan submissed kita tingkatkan ke fase subsunk,” katanya, Sabtu (24/4/2021).

Laksamana Yudo memperkirakan kedalaman kapal mencapai 850 meter. Kondisi ini dinilai akan mempersulit proses evakuasi dan pengangkatan kapal.

Namun begitu, TNI dan tim gabungan terus mengupayakan langkah maksimal untuk menemukan kapal selam tersebut. Yudo menyebutkan bahwa saat ini Australia, Malaysia dan Singapura sedang mengerahkan armada ke wilayah utara Bali untuk membantu proses pencarian.

Kapal MV Rescue milik Singapura diperkirakan tiba pada malam ini.

Dia menjelaskan perubahan status tersebut akan ditanggapi dengan penyiapan tim medis terhadap para ABK di dalam kapal yang masih selamat.

“Pada fase subsunk nanti kita siapkan paramedis terhadap ABK yang ada kemungkinan selamat kita evakuasi baik di Surabaya maupun Banyuwangi untuk proses berikutnya,” tuturnya.

(*)

ADVERTISEMENT