TNI AL akan Mengangkat KRI Nanggala 402 dari Kedalaman 838 Meter

297
ADVERTISEMENT

DENPASAR – TNI Angkatan Laut, akan segera melakukan evakuasi KRI Nanggala 402 yang dideteksi tenggelam di kedalamanm 838 meter, perairan Bali.

Hal tersebut dikatakan oleh, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam jumpa pers, Minggu (25/4/2021).

ADVERTISEMENT

Dia menyebutkan, jika pihaknya akan berusaha untuk mengangkat kapal tersebut. “Kita akan berusaha mengangkat kapal ini walaupun dengan kedalaman 838 dan tentunya di dalam organisasi ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison Office),” katanya.

Lebih jauh, Yudo mengatakan jika pihak ISMERLO telah menawarkan kepada pihaknya untuk ikut terlibat dalam pengangkatan tersebut.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Yudo mengatakan jika pihaknya akan terlebih dahulu berkordinasi dengan pemerintah pusat terkait, keterlibatan organisasi koordinasi international untuk penyelamatan kapal selam itu.

“Namun karena ini perlu keputusan pemerintah tentunya saya akan mengajukan ke Panglima TNI yang nanti secara berjenjang ke atas dan tentunya kalaupun sudah ada keputusan nanti kita akan angkat,” kata Yudo.

Yudo juga mengungkapkan, pihaknya telah meminta Hiu Kencana untuk mengangkat KRI Nanggala. “Kami berkomitmen dan meminta Hiu Kencana, meminta kapal ini bisa diangkat dan tentunya ini langkah yang akan kita ajukan ke atas,” jelasnya.

Meski begitu, Yudo belum bisa memastikan kapan akan dilakukan evakuasi KRI Nanggala-402. Hal itu dikarenakan bangkai KRI Nanggala-402 terpendam cukup dalam.

“Berapa lamanya nanti akan kita diskusikan dulu karena ini sangat langka tentang evakuasi dari laut dalam yang sampai 838, nggak bisa kita tentukan sekarang nanti kita diskusikan yang penting bahwa kita ada niatan untuk mengangkat kapal itu caranya pun dengan bagaimana nanti akan kita diskusikan,” lanjutnya.

Diketahui, KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam di dasar perairan Bali. Kapal selam itu pun disebut terbelah menjadi 3. Seluruh awak kapal selam itu dipastikan gugur.

Yudo meyakini tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan karena faktor human error. Ia menduga kapal selam tersebut tenggelam karena faktor alam. “Sebenarnya sudah kita evaluasi dari awal tentang kejadian ini. Tapi tentunya, saya berkeyakinan ini bukan human error tapi lebih pada mungkin faktor alam,” kata Yudo. (*)

ADVERTISEMENT