PALOPO — Warga Kota Palopo harus lebih berhati-hati dengan munculnya sumber api yang bisa memantik kebakaran.
Kebakaran bisa terjadi kapan dan di mana saja. Mulai dari kebakaran yang terjadi di pemukiman penduduk, lahan kosong, hingga gedung sekolah.
Apalagi di bulan Agustus hingga September mendatang adalah puncak musim kemarau.
“Diimbau kepada warga Palopo untuk lebih hati-hati. Seperti yang terjadi kemarin di Latuppa, ada kebakaran. Beruntung Damkar dan BPBD cepat tanggap,” kata kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palopo, Anthonius Dengen Jumat (9/8/2019).
Semua yang berpotensi timbulnya kebakaran harus diantisipasi.
Anthonius mengatakan, langkah antisipasi merupakan tindakan dini untuk mencegah kejadian kebakaran.
Apalagi, dalam waktu dekat ini sudah mendekati puncak musim kemarau yang diprediksi mulai pertengahan Agustus hingga September.
”Saat musim kemarau, kebakaran semakin rentan terjadi. Di samping kondisi cuaca yang kering, hal itu juga karena kelembaban udara yang rendah,” tuturnya.
Apalagi adanya angin yang bertiup kencang juga membuat risiko terjadi kebakaran meningkat.
Karena itu, pihaknya mengimbau agar warga tidak sembarangan membakar sesuatu di lahan kosong atau berdekatan dengan rumah.
Meskipun rata-rata kejadian kebakaran di Kota Palopo ditengarai karena korsleting listrik dan kelalaian masyarakat.
”Memang beberapa penyebab kebakaran karena korsleting listrik. Sisanya, karena kelalaian saat membakar sampah di pekarangan atau lahan kosong,” ungkapnya. (asm)