PALOPO — Lima siswa SDN 1 Lalebbata Palopo mengikuti lomba cerita rakyat. Lomba ini merupakan rangkaian kegiatan Pekan Budaya Tana Luwu. Kegiatan tersebut tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Para peserta memakai pakaian dengan isi cerita yang mereka bawakan. Para peserta diberi batas waktu tujuh hingga 10 menit dalam membawakan cerita rakyat.
Nabila Fikriyah Imran menceritakan batu tikumba-kumba, Zahra Aliyah menceritakan putri tandampalik, Nur Qhalbi Thamrin menceritakan Wasuponda, Andi Khuzami Khalishah Mustajab bercerita tentang putri tandampalik, dan Baso Arif Fadhil menceritakan Sawerigading.
Kepala SDN 1 Lalebbata Palopo, Zaenudin melalui Nurjanah guru SDN 1 Lalebbata berharap anak didiknya tidak berhenti untuk berkarya dan tetap terus meningkatkan prestasinya.
“Kami harap mereka terus meningkatkan prestasi walaupun Pandemi Covid-19 yang sampai sekarang belum berhenti. Serta melalui Pelaksanaan Pekan Budaya Tana Luwu Tahun 2022 ini, siswa lebih meningkatkan budaya literasi agar dapat mengenal, memahami, menumbuhkan, memelihara, menjaga dan sekaligus melestarikan budaya terkhusus budaya Luwu salah satunya melalui Lomba Cerita Rakyat Tana Luwu,” katanya, Kamis (20/1/2022).
“Tak kalah pentingnya menumbuhkan semangat dan spirit perjuangan dalam diri dengan peristiwa besar dan heroik pada 23 Januari 1946 bagi rakyat Luwu yang merupakan puncak perlawanan rakyat Luwu melawan penjajah. Sehingga kita sebagai rakyat Luwu patut berbangga dengan sejarah perjuangan rakyat Tana Luwu. Untuk itu kita patut memelihara, menjaga dan melestarikan budaya kita sebagai rakyat Tana Luwu demi persatuan dan kesatuan,” tambahnya.
Sekedar diketahui, pada persiapan lomba empat orang guru melakukan pembinaan terhadap siswa yakni Nurjannah, Umar, Jasmaruddin dan Miss Awalia. (ayb/liq)