Porang Jadi Komoditas Primadona Hasilkan Ratusan Juta, Judas Amir: Kadis Pertanian Budidayakan di Palopo

537
Walikota Palopo, HM Judas Amir, bersama Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo dan Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif di Sidrap
ADVERTISEMENT

PALOPO–Walikota Palopo, HM Judas Amir, ikut mendampingi Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo, di Dusun Tellang, Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sabtu (5/6/2021) lalu.

Kunjungan Mentan RI yang akrab disapa SYL ini ke Sidrap, dalam rangka meninjau kebun porang milik Kelompok Tani Semangat Millenial binaan Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif, panen porang, meninjau rumah walet dan panen pisang raja.

ADVERTISEMENT

Walikota Palopo, HM Judas Amir, menilai positif kunjungan kerja Mentan SYL ke Sidrap, sehingga dia memboyong beberapa pejabat Kota Palopo ikut ke Sidrap. Diantaranya, Kepala Dinas Pertanian Palopo, Muh Ibnu Hasyim, termasuk Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palopo, Wahyudin.

Menurut Judas Amir, setelah melihat keberhasilan budidaya porang di kebun milik Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel, Syaharuddin Alrif, tidak menutup kemungkinan porang akan dibudidayakan di Kota Palopo. “Ini sejalan dengan arahan Pak Menteri (Mentan), agar Kota Palopo ikut membudidayakan porang,” kata Judas Amir.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Judas Amir yang sudah dua periode memimpin Kota Palopo, meminta kepada Kadis Pertanian Palopo, Muh Ibnu Hasyim agar belajar di Sidrap, terkhusus di kebun Wakil Ketua DPRD Sulsel, supaya porang bisa dibudidayakan di Kota Palopo.

“Palopo memiliki banyak lahan yang sangat cocok dikembangkan porang. Bawa petani kita ke Sidrap belajar, agar bisa membudidayakan porang yang sudah
menjadi komoditas ekspor dan menjadi komoditi masa depan,” pesan Judas Amir kepada Kadis Pertanian Palopo, Muh Ibnu Hasyim.

Saat mengunjungi Sidrap, Mentan SYL memang mengajak masyarakat Indonesia untuk menggalakkan menanam porang yang dimulai dari Sidrap Sulsel untuk Indonesia. Dia menyampaikan komitmen bersama jajaran Kementan RI untuk menggalakkan penanaman porang di Indonesia, bahkan siap menggelontorkan anggaran triliunan rupiah untuk itu, untuk kemajuan industri tanaman porang di Indonesia.

Mentan SYL mendorong petani-petani muda untuk bergairah dan memiliki kreativitas mengelola sektor pertanian sehingga menghasilkan produk siap pakai. Tidak hanya itu, petani milenial yang agresif dalam dunia pertanian juga akan disupport oleh pemerintah.

Menurut SYL, upaya memajukan komoditas porang hingga menghasilkan kualitas ekspor yang bagus, melibatkan peran lintas kementerian. Kementan di sisi pengembangan budi daya dan produksinya, sinergitas yang dilakukan oleh lembaga lainnya dilaksanakan seperti dari Kementerian Perindustrian yang membina industri pengolahan, sedangkan pasar dan ekspor oleh Kementerian Perdagangan. “Porang ini masuk super prioritas pertanian. Porang ini masa depan. Saya mau lihat hasil pengembangannya dalam tiga bulan lagi. Buat ini lebih kuat,” kata SYL.

Perlu diketahui, produksi komoditas porang sebanyak 80 hingga 85 persen dihasilkan dalam bentuk chips untuk diekspor. Sedangkan 10 hingga 15 persen untuk konsumsi dalam negeri dalam bentuk beras porang maupun mi porang.

Selain pengolahan pascapanen menjadi beras porang dan mi, komoditas porang mempunyai 21 produk turunan dalam bentuk makanan lainnya, kosmetik, industri, dan yang lainnya.

Sementara itu, Syaharuddin Alrif mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan hasil maksimal dalam proses penanaman bibit porang harus dilakukan proses pengelolaan secara baik dan terpadu, dimulai proses pembukaan lahan, pembuktian lahan, proses masa tanam, penyemprotan gulma, panen katak, dan panen umbi.

Syaharuddin Alrif mengatakan, kebun porang yang dikembangkannya mulai dari tahun 2020, ditumpangsarikan dengan pisang. Kebun ini diharapkan dapat menjadi percontohan seluruh masyarakat Indonesia untuk menggarap budi daya porang secara modern, profesional, dan maju.

“Dengan menanam pisang kita mampu menghasilkan 200 juta per hektare selama satu setengah tahun. Ini bisa membiayai kehidupan sehari-hari dan porangnya nanti kita tabung buat beli mobil,” ujarnya. (***)

ADVERTISEMENT