PT Cetak 3.000 Pengangguran Setiap Tahun di Palopo, Prof Jasruddin: Sarjana Jangan Pernah Mau Jadi Honorer

551
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Jasruddin
ADVERTISEMENT

PALOPO–Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Jasruddin mengajak alumni perguruan tinggi (PT) untuk tidak pernah mau bekerja sebagai tenaga honorer. Dia mengaku prihatin banyaknya alumni perguruan tinggi menjadi tenaga honorer, padahal pekerjaan ini dinilai tidak menjanjikan.

“Jangan bercita-cita jadi PNS, apalagi tenaga honorer. Honorer itu awal penderitaan yang berujung kesengsaraan,” ujar Prof Jasruddin saat menghadiri
rapat senat terbuka dalam rangka wisuda sarjana dan profesi STIKES Mega Buana Palopo, Minggu (3/11/2019), di Gedung SCC Palopo.

ADVERTISEMENT

Menurut dia, perguruan tinggi harus mendunia dan lulusannya harus mempunyai wawasan yang global, sehingga bisa terserap lapangan pekerjaan. “Ini patut mendapat perhatian stakeholder pendidikan, terutama pendidikan tinggi,” ujarnya.

Dengan demikian, kata dia, lulusan perguruan tinggi selepas menempuh pendidikannya tidak masuk dalam ranah ‘menderita’ sebagai tenaga honorer di berbagai instansi pemerintah. “Tetapi mereka bekerja sesuai disiplin ilmu yang diraih di kampus,” katanya.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, rapat senat terbuka dalam rangka wisuda sarjana dan profesi STIKES Mega Buana Palopo berlangsung di Gedung Saodenrae, Minggu (3/11/2019), kemarin. STIKES Mega Buana Kota Palopo mewisuda 365 mahasiswanya pada periode ini.

Mahasiswa yang diwisuda berasal dari empat program studi (prodi), yaitu Prodi profesi Ners angkatan V, Prodi Keperawatan angkatan VII, Prodi Kesehatan Masyarakat angkatan VII, dan Prodi Terapan Kebidanan angkatan X.

Wakil Walikota Palopo, Rahmat Masri Bandaso mewakili Walikota Palopo HM Judas Amir, mengatakan, terdapat sekitar 3.000 lebih lulusan perguruan tinggi (Dikti) yang diwisuda setiap tahunnya di Kota Palopo. Sehingga katanya, beban pengangguran di Kota Palopo sangat berat. “Setiap tahunnya ada 3.000 lebih sarjana baru dan sekitar 2.000 diantaranya menetap di Kota Palopo,” ucap RMB.

Ia juga menyebutkan, STIKES Mega Buana Kota Palopo selama ini telah mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka pengangguran. “Dibukanya Prodi kewirausahaan di STIKES Mega Buana membantu usaha pemerintah dalam menekan angka pengangguran, pengangguran turun dan meningkatkan daya beli masyarakat,” kata RMB, sapaan karib Wawali Palopo.

Sementara itu, Ketua STIKES Mega Buana Palopo, Dr hj Nilawati Uly SSi Apt MKes menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dalam acara tersebut. Ia juga tidak lupa mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswanya yang telah berhasil menyelesaikan studinya.

Dalam sela-sela rapat senat juga disempatkan memberikan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa aktif STIKES Mega Buana Palopo. “Kita tidak hanya fokus pada bidang akademik, tapi juga memperhatikan hal-hal yang menunjang seperti program beasiswa kepada mahasiswa, terdapat 70 persen mahasiswa yang menerima beasiswa dalam satu kelas,” terang Nilawati Uly.

Pada wisuda STIKES Mega Buana periode ini, Muh Faizal Mardi Saleh berhasil menjadi lulusan terbaik dengan indek prestasi kumulatif (IPK) 4.00 Muh Faizal merupakan mahasiswa prodi Profesi Ners, ia merupakan putra dari pasang Mardi Saleh Syam dan Sitti Syamsiah. (jun)

ADVERTISEMENT