Rakor Kesiapan PTM Terbatas, Walikota: Jangan Gegabah! 

200
ADVERTISEMENT

PALOPO–Rapat Koordinasi Forkopimda bersama dengan Kepala Sekolah terkait kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di kota Palopo diselenggarakan di Ruang Pertemuan Ratona Kantor Walikota Palopo, Senin, (14/06/21).

Dalam rapat tersebut, secara garis besar, Kepala Dinas Pendidikan Syahruddin SPd MM, menyampaikan Laporan sekaligus Skenario Persiapan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) oleh Dinas Pendidikan kota Palopo.

Dasarnya adalah Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

“85 Persen guru di Palopo sudah divaksin, orangtua siswa 95 persen yang setuju dengan PTM Terbatas, namun kami masih terus mengkaji, bagaimana kesiapan sekolah, karena yang kami takutkan kondisinya seperti di Pulau Jawa, ketika PTM dibolehkan lalu ada klaster sekolah.”

“Makanya kami sangat hati-hati, sesuai SKB 4 Menteri harus ada prasyarat, pra kondisi yang sekolah harus siapkan, yakni harus membentuk Satgas Sekolah, harus ada sarana prasarana pendukung Protokol Kesehatan, harus ada ruang isolasi bagi yang demam, dan lainnya,” ungkap Syahruddin SPd MM saat ditemui Koran Seruya di sela-sela kegiatan.

Sementara itu, Walikota Palopo HM Judas Amir sangat memahami jika anak didik kita saat ini sangat rindu terhadap pembelajaran tatap muka (PTM) demikian juga para guru sangat rindu dengan siswa-siswinya.

“Persoalan yang ada di tengah kita adalah orang tua. Orang tua sangat memikirkan itu semua agar anak-anaknya mendapat pendidikan dengan baik dan berkualitas di tengah pandemi.”

“Yang ada di ruangan ini, kitalah yang menentukan suksesnya pembelajaran ke depan. Kita juga tidak boleh emosi menghadapi situasi seperti ini,” pesan Walikota.

Ia juga menambahkan, “ini yang menjadi pertimbangan kita semua, bahwa anak-anak sudah butuh bimbingan dari kita semua. Jangan ada yang berinisiatif mengambil keputusan yang gegabah untuk bertatap muka, karena yang kita takutkan adanya klaster baru.”

Maka dari itu, kita harus bermusyawarah bagaimana sebaiknya kita lakukan untuk pendidikan ke depan.” tegas Walikota.

Ditambahkan Walikota bahwa, “sebelum sekolah melaksanakan PTM terbatas, harus siap terlebih dahulu sebenar-benarnya. Yakni harus ada sarana dan prasarana Protokol Kesehatan di sekolah dan ada ruang isolasi untuk anak yang demam.“

“Kemudian jika sekolah telah memenuhi sarana dan prasarana protokol kesehatan, sekolah bersurat terlebih dahulu, kemudian akan turun Forkopimda meninjau kesiapan sekolah tersebut, apakah sudah sesuai dengan protokol kesehatan atau tidak,” tandas walikota.

Turut hadir Asisten III, Unsur Forkopimda, dan Kepala Sekolah TK/ SD/ SMP/ SMA/ SMK se-kota Palopo dan Satgas Covid-19 Palopo.

(*)

ADVERTISEMENT