PALOPO — Bentrok antar warga di Kelurahan Mancani menjadi prioritas khusus Kapolres Palopo. Hal itu diungkapkan Kapolres Palopo, AKBP Muhammad Yusuf Usman saat bersilaturahmi dengan jurnalis se-Kota Palopo di Cafe Sweetnes, Sabtu (27/11/2021) sore.
Bahkan, sebelum menjabat sebagai Kapolres dia sempat dipanggil Kapolda Sulsel untuk menyelesaikan konflik antar warga Uri dan Batu yang ‘terpelihara’ selama bertahun-tahun itu. “Seperti mendapat misi khusus dari Kapolda. Saya kemudian mencari tahu seperti apa permasalahan di Mancani, kemudian kami dapat informasi dari Kasat Intel dan anggota lainnya,” jelas AKBP Muhammad Yusuf Usman.
“Semua informasi itu kami tampung dan terus mencari formulasinya agar konflik ini dapat diakhiri dan kedua kelompok warga dapat didamaikan,” sambungnya.
Ujian pertama perwira dua melati itu ialah saat mengamankan panen warga Uri yang sawahnya masuk ke wilayah Lingkungan Batu. Warga Batu menolak petani Uri untuk panen sebelum pelaku bentrok Mancani yang menyebabkan satu warga Batu meninggal ditangkap.
“Kami melakukan pengamanan panen dengan persuasif. Alhamdulillah, dua hari kami menjabat Kapolres, terduga pelaku berhasil diamankan. Kami juga mengakui komitmen dari Warga Batu, setelah terduga pelaku diamankan, petani Uri akhirnya bisa panen dan tidak ada gesekan antar warga,” urainya.
Mantan Kasubidregident Ditlantas Polda Sulsel itu mengaku punya cara tersendiri untuk membuat konflik kedua warga tersebut berakhir. Salah satunya ialah dengan melakukan pendekatan agama.
Jika sewaktu-waktu konflik kembali pecah, dia telah mempersiapkan strategi khsus. Pihaknya akan melantunkan asmaul husna dalam melakukan pengamanan. Cara ini pernah dia gunakan saat bertugas di Jawa Timur.
“Polisi santri akan kembali kami aktifkan. Kami juga rencananya akan membangun pos gabungan yang terdiri dari Polres Palopo, Brimob, dan Pemerintah Daerah. Itu semua dilakukan agar semua stakeholder punya peran bagaimana agar Mancani ini aman dan kondusif,” katanya. (ayb-hwn/liq)