Siapa Pantas Jadi Panglima TNI?

418
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. (Foto: Dispenal, TNI AU, dan ANTARA FOTO)
ADVERTISEMENT

BURSA Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto mulai ramai dibahas. Hadi akan memasuki masa pensiun pada akhir 2021 sehingga sosok Panglima TNI pengganti Hadi harus segera disiapkan. Sejumlah nama pun beredar luas, di antaranya KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.

Anggota komisi I DPR dari Fraksi PKB, Taufiq Abdullah, mengatakan tiga kepala staf TNI memiliki peluang yang sama untuk menggantikan Hadi. Mereka adalah KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

ADVERTISEMENT

“Tetap ketiga-tiganya itu memiliki peluang yang sama secara UU, secara profesional mereka itu sudah memenuhi syarat-syarat untuk mencapai posisi itu. Jenjang karier mereka pendidikan mereka secara profesional ketiga kepala staf itu layak,” kata Taufiq, Rabu (16/6/2021).

Taufiq menyerahkan keputusan kepada Presiden Jokowi untuk memilih siapa di antara ketiganya yang akan ditunjuk sebagai Panglima TNI baru. “Jadi yang layak, layak, layak itulah kembali kepada Presiden untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan. Jadi kembali kepada Presiden karena itu hak prerogatif Presiden,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, politikus PKB itu menilai Andika Perkasa lebih senior dibanding Yudo dan Fadjar. Namun, ia menyebut Jokowi akan memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih. “Kalau dari sisi senioritas memang Pak Andika gitu ya. Kalau yang lain-lain mungkin saya tidak memberikan komentar mereka adalah mitra kami semua tiga-tiganya. Dari sisi yang lain, Presiden pasti punya pertimbangan-pertimbangan yang kita tidak tahu,” kata dia.

Lebih lanjut Taufiq menambahkan, sejauh ini Jokowi belum mengirimkan nama calon Panglima TNI ke DPR. “Oh belum (diajukan ke DPR). Kami sifatnya menunggu dan tentu siapa pun yang diajukan Presiden, Presiden punya pertimbangan, profesional dan pertimbangan politik kan ya. Kan selalu saja di dalam menentukan posisi seseorang dalam jabatan tertentu, itu pertimbangannya, pertimbangan profesional karena itu pekerjaan, juga pertimbangan politik,” tutup dia.

Sementara itu, menukil kumparan.com, Anggota Komisi I DPR Farhan menilai siapa saja yang akan menjadi Panglima TNI dari nama-nama yang beredar tak jadi persoalan. Menurutnya semua calon potensial, tapi jika bicara senioritas, sudah pasti KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.

“Intinya terserah panglima tertinggi saja. Memang semua kepala staf sudah baik, semua baik. KSAD, KSAU maupun KSAL. Namun memang kalau dari segi senioritas, KSAD Andika yang paling senior di jabatan tersebut,” kata Farhan, kemarin.

Meski demikian, Politikus NasDem ini menegaskan siapa pun yang akan ditunjuk sebagai Panglima TNI merupakan keputusan Presiden Jokowi. Sebab, Jokowi mempunyai hak prerogatif. “Sekali lagi bahwa Panglima TNI adalah hak prerogratif presiden. Siapa pun yang dipilih pasti presiden sudah punya pertimbangan yang matang,” ujarnya.

Untuk itu, dia memastikan siapa saja yang dipilih Jokowi akan didukung dalam menjalankan tugas seorang Panglima TNI ke depan. “Jadi siapa pun pilihan presiden kita dukung!” pungkasnya. (***)

ADVERTISEMENT