KORANSERUYA–Jumlah korban meninggal dunia dunia akibat gempa bumi berkekuatan 7 SR di Lombok, NTB, kian bertambah. Hingga Senin (6/8/2018), siang ini, korban meninggal dunia terdata sudah mencapai 91 orang.
Tak hanya itu, korban luka-luka dilaporkan sebanyak 209 orang, dan ribuan rumah rusak. Ribuan warga lainnya masih mengungsi untuk mencari tempat yang lebih aman dari tempat tinggal mereka.
Korban meninggal dunia terbanyak terdata di Lombok Utara dengan 72 orang meninggal dunia dan 64 orang terluka. Di Mataram tercatat 4 orang meninggal dunia, 63 orang luka berat dan 8 orang luka ringan. Korban juga terdata di Lombok Timur dan Lombok Tengah. Sebagian besar korban meninggal karena tertimpa bangunan roboh.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka kemungkinan akan terus bertambah. “Diperkirakan korban terus bertambah. Jumlah kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan,” kata Sutopo.
TIM SAR, katanya, masih terus melakukan evakuasi dan penyisirian korban gempa 7 SR tersebut. Akses komunikasi menjadi kendala dalam upaya pencarian dan evakuasi.
Gempa ini terjadi pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB dengan kekuatan 6,8 SR dan tidak menimbulkan potensi tsunami. Namun, beberapa saat kemudian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemutakhiran informasi bahwa kekuatan gempa tercata 7 SR dengan potensi tsunami.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa yang terjadi tersebut merupakan gempa utama atas rangkaian gempa yang terjadi sebelumnya di kawasan Lombok, NTB. Gempa tersebut berpusat di darat. (*/cbd)