Update Nakes Korban KKB, Dua Suster Asal Toraja Mulai Membaik Setelah Dioperasi Hingga Komnas HAM Angkat Bicara

2616
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Robi Kayame bersama sekretarisnya, dr Ari Pongtiku menjenguk Kristina Sampe Tonapa di RS Marthen Indey Jayapura, Sabtu (18/9/2021).-- ft ist FB Desti Pongsikabe--
ADVERTISEMENT

 

KORANSERUYA.COM–Insiden Kiwirok yang terjadi 13 September 2021, Senin lalu, menjadi peristiwa paling memilukan bagi insan kesehatan di Tana Papua. Komplotan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lambek Takblo menganiaya dan membunuh tenaga kesehatan (Nakes), bahkan melecehkannya laiknya binatang.

Insiden Kiwirok yang bermula terjadi kontak senjata antara TNI dengan KKB hingga berujung pembakaran sejumlah fasilitas publik, seperti Kantor kas Bank Papua Kiwirok, sekolah, rumah dokter, barak tenaga kesehatan, termasuk Puskesmas Kiwirok menuai kecaman semua pihak. Termasuk Komnas HAM

ADVERTISEMENT

Informasi dihimpun KORAN SERUYA, Sabtu (18/9/2021), dua nakes yang telah dievakuasi bersama korban lainnya ke Jayapura, yakni Kristina Sampe Tonapa, 37 tahun, dan Katrianti Tandila, masih dirawat di RSUD Marthen Indey Jayapura. Kondisi kedua nakes ini semakin membaik setelah menjalani operasi, Jumat (17/9/2021) malam lalu.

Dikutip dari kareba-toraja.com, dua nakes ini berasal dari Toraja, Sulsel. Kristina berasal dari Buntao, Kabupaten Toraja Utara. Sedangkan Katrianti dari Awa’ Tiromanda, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, nakes yang meninggal dunia dalam insiden Kiwirok ini, Gabriela Meilan, 22 tahun, juga berdarah Toraja-Jawa. Ibunya bernama Marthina Rinding asal Toraja, yang sudah lama bermukim di Papua. Ayahnya asal Jawa bernama Musidi.

Dikutip dari akun Facebook Desti Pongsikabe, Sabtu (18/9/2021), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Robi Kayame bersama sekretarisnya, dr Ari Pongtiku menjenguk korban insiden Kiwirok yang sedang dirawat di RS Marthen Indey. Kondisi Kristina dikabarkan tokoh masyarakat Toraja di Papua itu, yang juga kerabat korban, semakin membaik.

Sementara Marselina Salinding, salah seorang kerabat Katriani Tandila, juga mengabarkan kondisi Katrianti dan Kristina telah menjalani operasi setelah dirawat di rumah sakit.

“Puji Tuhan operasi saudara kita KATRIANTI TANDILA ,&KRISTINA SAMPE TONAPA berjalan lancar korban dr Kiwirok.semoga cepat pulih.TYM,” tulis Marselina lewat akun FB-nya, Jumat (17/9/2021) malam, disertai foto-foto Katrianti tengah terbaring dalam perawatan tim medis.

Aksi tindak kekerasan teroris KKB terhadap para nakes di Kiwirok terus menuai kecaman dari berbagai pihak. Terbaru Komnas HAM ikut bersuara meminta penegak hukum menindak tegas para pelaku. Komnas HAM juga menyampaikan duka cita atas gugurnya salah seorang nakes bernama Gabriela Meilan, termasuk salah seorang nakes yang masih hilang sampai saat ini.

“Kami turut berduka secara mendalam atas terjadinya peristiwa di Kiwirok ini,” kata Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM Amiruddin Al-Rahab, Sabtu (18/9/2021).

Penyerangan terhadap nakes itu terjadi di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, pada Senin (13/9). Selain itu, setidaknya ada lima orang nakes yang mengalami luka, 1 meninggal, dan 1 hilang. “Komnas HAM meminta aparat penegak hukum menindak para pelaku. Ini sudah sangat keji dan melanggar hukum,’ kata Amiruddin.

Ditegaskan, tindak pelaku kekerasan oleh KKB tersebu merupakan kejahatan besar yang harus diproses sesuai hukum berlaku dalam rangka melindungi HAM setiap warga negara. Bahkan dia mengatakan, Komnas HAM akan memantau proses hukum kasus Kiwirok. (jun)

ADVERTISEMENT