Walikota Palopo : Zakat Bisa Makmurkan Ummat

165
Walikota Palopo, HM Judas Amir halal bi halal dengan masyarakat di rumah jabatannya, Sabtu (8/6/2019).
ADVERTISEMENT

PALOPO — Pemerintah Kota Palopo menggelar kegiatan halal bi halal dengan pejabat dan sejumlah masyarakat di halaman rumah jabatan walikota, Sabtu (8/6/2019).

Acara ini dimanfaatkan walikota untuk saling memaafkan. Judas berharap, melalui halal bi halal tersebut, menjadi awal baik bagi semua struktur pemerintahan dan masyarakat agar dapat bersinergi dan menyatukan kebersamaan guna membangun dan mengembangkan Kota Palopo ke arah yang lebih baik lagi.

ADVERTISEMENT

Ia juga menyadari bahwa dalam memimpin dan memajukan daerah, banyak hal yang menjadi beban dan tanggung jawab moril bagi dirinya ke depan, khususnya dalam rangka memerdekakan daerah ini dari berbagai belenggu masalah sosial kemasyarakatan.

Diantaranya berupaya mengurangi angka kemiskinan dan pengganguran serta lebih meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan dan kesehatan gratis bagi masyarakat. “Saya berharap, Semua program yang selama ini berjalan agar menjadi tanggung jawab bersama,” harap walikota.

ADVERTISEMENT

Lanjut walikota, upaya untuk mewujudkan semua obsesi mulia tersebut, tentu bukan hanya bertumpu pada komitmen seorang pemimpin, melainkan harus ada dukungan serta semangat kebersamaan dari semua pihak. Salah satunya melalui pemanfaatan zakat bagi umat muslim. Ada zakat mal atau zakat yang dikenakan atas penghasilan atau harta yang dimiliki.

“Zakat mal khusus ASN muslim, akan memberikan ruang bagi masyarakat yang kurang mampu untuk mendaptkan sedekah dari masyarakat yang berkecukupan. Zakat adalah hal yang utama karena zakat meeupakan salah satu penghubung antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya,” kata walikota.

Ya, potensi besar zakat dari umat muslim di Palopo belakangan ini menjadi perhatian serius dari HM Judas Amir. Salah satu yang kini jadi fokus Judas adalah memaksimalkan menggarap potensi zakat profesi bagi aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, dan karyawan bank, serta karyawan swasta, yang pendapatannya di atas Rp3 juta.

Potensi zakat profesi ini memang cukup menggiurkan. Dari data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Palopo, untuk zakat ASN Pemkot Palopo saja, telah terkumpul sekitar Rp2 miliar di tahun 2018. Jumlah ini diambil dari zakat profesi, dari sekitar 3.900 ASN muslim lingkup Pemkot Palopo. Untuk tahun 2018, Baznas Palopo mengelola sekitar Rp6 miliar zakat umat muslim Palopo.

Bukti keseriusan Judas menggarap potensi zakat adalah dengan beberapa kali pertemuan dengan Forkopimda dan pimpinan perusahaan BUMN di Palopo. Kalangan yang menjadi fokus perhatian adalah ASN, TNI, Polri, dan karyawan BUMN, yang ada di Palopo. Judas mengajak agar merelakan keluar 2,5 persen dari pendapatan mereka untuk zakat. Itu akan dipotong otomatis atau autodebet dari rekening gaji mereka.

Bukti lain dari keseriusan Judas melirik zakat adalah hampir di setiap kesempatan, setiap sambutan, ia menyinggung soal pemanfaatan zakat. “Potensi pemanfaatan zakat ini cukup besar. Saya ingin zakat ini dimaksimalkan dan dimanfaatkan untuk kemakmuran ummat, masyarakat Palopo,” ujar Judas, pada beberapa kesempatan. Walikota bersama wawali dan sekda bahkan sudah meneken, gaji yang masuk rekeningnya langsung dipotong zakat. (asm)

ADVERTISEMENT