LUWU TIMUR – Dinas Kesehatan Luwu Timur menerima kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 dari Kementerian Kesehatan senilai Rp18 Miliar. Dana itu peruntukan untuk pembangunan fasilitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di 12 Puskemas di Luwu Timur.
Kepala Bidang Pelayanan kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Luwu Timur, Lutfy mengatakan, pembangunan PONED ini sebagai upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi yang baru lahir.
Proses pembangunan PONED sendiri saat ini sedang berjalan. Anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus(DAK) Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI. “Saat ini sementara berjalan pekerjaannya, hanya puskesmas Wasuponda yang terlambat, kendalanya nyaris tidak ada akses suplai material dan penyimpanan material sehingga terlambat,” kata Lutfy, Kamis (29/9/2022).
Sementara, kata Lutfy setiap Puskesmas nilai anggaran yang dikucurkan yakni masing-masing sekitar Rp1,5 miliar. 12 Puskesmas yang mendapatkan fasilitas pembagunan PONED, diantaranya Puskesmas Bantilang, Wawondula, Wasuponda, Nuha, Puskesmas Wotu.
Kemudian Puskesmas Kalaena, Angkona, Burau, Lampia, Tomoni Timur, Mahalona dan Puskesmas Mangkutana. PONED kata Lutfy, tidak lain sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya Ibu dan bayi yang baru lahir.
“Untuk itu diharapkan kepada pihak rekanan agar betul-betul menjaga mutu, Sesuai spesifikasi, tepat waktu, sehingga bangunan tersebut dapat di fungsikan sesuai peruntukannya,” harapnya. “Dengan harapan, dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak dengan perbaikan pelayanan kesehatan secara maksimal,” sambung Lutfy.
Ia menambahkan, pada kegiatan (PONED) ini juga dilengkapi dengan fasilitasi (telemedicine ) Atau layanan kesehatan berbasis teknologi (aplikasi). Dimana, memungkinkan masyarakat dapat berkonsultasi dengan dokter tanpa bertatap muka atau secara jarak jauh. “Jadi ada media konsultasi berbasis aplikasi, semua masyarakat dapat mengakses layanan tersebut,”kuncinya. (rah/roy)