19 Terduga Teroris Asal Sulsel Diterbangkan ke Jakarta, Terafiliasi Pendukung ISIS

127
19 Terduga Teroris Asal Sulsel Diterbangkan ke Jakarta. (Foto: Pikiran Rakyat Bogor)
ADVERTISEMENT

MAKASSAR—Sedikitnya 19 terduga teroris yang diamankan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 di Makassar, Kamis pagi kemarin diberangkatkan ke Jakarta dari Makassar.

Pemberangkatan para terduga teroris itu dilakukan melalui jalur udara dengan menumpangi Lion Air.

ADVERTISEMENT

Proses pemberangkatan dilakukan di bandara lama, Mandai Kabupaten Maros dan para terduga teroris diangkut ke bandara dengan menggunakan 3 Bus Brimob Polda Sulsel, selain berada di dalam bus, anggota Densus 88 dan Brimob Polda Sulsel melakukan pengawalan ketat dengan menggunakan mobil Rantis.

Dalam keterangan di bandara lama, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Merdisyam, MSi mengungkapkan bahwa pada periode tanggal 6-7 Januari 2021 lalu Densus 88 AT/Mabes Polri telah melaksanakan penangkapan terhadap 23 orang teroris kelompok Anshor  Daulah Makassar yang berafiliasi dengan ISIS yang notabene pendukung khilafah.

ADVERTISEMENT

“Dari 23 tersangka teroris tersebut, 19 tersangka diberangkatkan ke Jakarta, dimana dua teroris tewas tertembak saat dilakukan penangkapan karena melakukan perlawanan terhadap anggota saat ditangkap. Satu orang dirawat di rumah sakit karena luka, dan satu lainnya dikembalikan karena tidak terbukti, ” beber Kapolda.

Kapoda Sulsel juga mengungkapkan hal baru bahwa sebagian dari tersangka teroris yang diamankan di Makassar tersebut merupakan anggota ataupun simpatisan FPI dan dalam hasil pemeriksaan, ditemukan fakta bahwa FPI Makasar bersama dengan kelompok Anshor Daulah di Wilayah Makasar melakukan deklarasi mendukung ISIS dan dilanjutkan dengan“baiat” kepada ISIS.

Selain itu diungkapkan pula, sebagian dari tersangka yang diamankan di Makassar merupakan keluarga dari pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Zulu, Filipina., yaitu pasangan suami-istri RZ dan UH

Dari hasil pemeriksaan beberapa tersangka, ditemukan fakta dan upaya pengiriman uang dari kelompok tersebut kepada RFR alias CICI yang sekarang menjadi tahanan di Filipina, yang merupakan anak dari pasangan pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral, Zolo, Philipina.

(*/iys)

ADVERTISEMENT