PALOPO — Menjelang natal dan tahun baru (Nataru), Polres Palopo melakukan pengawasan daerah yang rawan bencana. Utamanya bencana banjir dan tanah longsor.
Korps Bhayangkara pun telah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan bencana tersebut. Hal itu diungkapkan Kapolres Palopo, AKBP Muhammad Yusuf Usman saat melakukan apel siaga bencana di Mapolres Palopo, Kamis (23/12/2021).
Mantan Kasubregident Satlantas Polda Sulsel itu menjelaskan ada 27 titik rawan longsor di Kota Palopo. Titik tersebut berada di tiga Kelurahan, yakni Battang, Battang Barat dan daerah sekitar sampoddo, atau perbatasan Palopo dengan Kabupaten Luwu.
“Battang ada 14 titik, Battang Barat 10 titik dan wilayah gunung Sampoddo ada tiga titik. Khusus di sampoddo lokasinya di kilometer 5, 6, dan tujuh,” jelas AKBP Muhammad Yusuf.
Untuk mengantisipasi longsor tersebut, Polres Palopo telah menyediakan dua unit alat berat dan tiga tenda sosial. Selain itu, mereka juga telah memasang papan bicara dan rambu lalulintas di daerah tersebut.
“Selain longsor, kami juga melakukan pengawasan di daerah yang langganan banjir. Ada beberapa titik yang sering terjadi banjir seperti Kelurahan Ammasangan, Surutanga, Salubbatang dan Pentojangan,” ungkapnya.
“Harus tetap waspada, walaupun kita berharap tidak ada lagi bencana di Palopo ini. Semoga kota yang kita cintai ini dirahmati Allah SWT dan dijauhkan dari segala bencana,” pungkasnya. (liq)