PALOPO — Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palopo menggelar rapat kerja dalam rangka sinergi program pemberdayaan alternatif dengan stakeholder di hotel Harapan, Kamis (25/4/2019).
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengeksploitasi kawasan wilayah rawan narkoba dan wilayah yang dapat dikembangkan melalui pemberdayaan alternatif sehingga tercipta kesamaan persepsi guna mensinergikan program pemberdayaan alternatif dengan stakeholder terkait dalam pelaksanaan kegiatan pada kawasan rawan narkoba di wilayah perkotaan, khususnya di Kota Palopo
“Tujuan pelaksanaan kegiatan ini ialah terbangunnya sinergitas antara BNN dan para stakeholder pada kawasan rawan narkoba, adanya kesamaan persepsi terkait pemetaan kawasan rawan narkoba di wilayah perkotaan, sebagai proses interaktif untuk membangun dan memberdayakan masyarakat pada daerah rawan penyalahgunaan dan Peredaran gelap narkoba, sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba atau masyarakat yang rentan agar tidak terjerumus kedalam penyalahgunaan dan Peredaran gelap narkoba,” kata Kepala BNN Palopo, Ismail Husain.
Bentuk kegiatannya dengan pemaparan dari narasumber tentang program daya aktif daerah rawan narkoba, diskusi dengan membahas data informasi hasil pemetaan untuk selanjutnya sebagai bahan dalam menentukan lokasi sasaran calon penerima manfaat rencana kerja dan rencana aksi kegiatan. Sehingga teridentifikasi permasalahan sosial dan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba serta rencana intervensi program yang tepat berupa peningkatan kapasitas melalui pelatihan atau life skill yang sesuai dengan minat dan kemampuan serta program pemberdayaan alternatif yang dijalankan.
Adapun hasil yang diharapkan yaitu meningkatkan peran dan kemandirian masyarakat perkotaan melalui pemberdayaan yang sistematis melalui kerjasama dengan stakeholder terkait. Terwujudnya peran aktif komponen masyarakat dalam pelaksanaan program pemberdayaan alternatif pada kawasan rawan narkoba melalui Sinergi program daya yang berkelanjutan dan tepat sasaran. “Narkoba saat ini sangat memprihatinkan, kita harus selalu berkoordinasi dengan Pemkot Palopo untuk sama-sama mencari solusi,” tandas Ismail.
Mewakili walikota, Sekretaris Daerah Jamaluddin mengharapkan ke depan diperlukan inovasi dan kreasi bagaimana untuk mengantisipasi permasalahan narkoba dengan cara yang sudah sesuai standar BNN, sesuai peraturan yang berlaku. “Narkoba ini adalah musuh kita bersama,” katanya. (asm)