PALOPO – Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Palopo, hingga saat ini masih mendirikan dapur umum untuk melayani masyarakat yang terdampak longsor, di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Warat Barat, Kota Palopo.
Seperti diketahui, bencana alam tanah longsor menerjang Poros Palopo – Toraja, di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, pada Jumat (26/6/2020) lalu.
Akibatnya, akses jalan utama yang menghubungkan dua wilayah tersebut lumpuh, akibat tertimbun material longsor. Tidak hanya itu, longsor juga menimbun sejumlah rumah warga.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palopo Awaluddin mengatakan sejak musibah tanah longsor terjadi pihaknya masih mendirikan dapur umum untuk melayani masyarakat dan relawan.
“Kami masih dirikan dapur umum di posko induk untuk menyiapkan makanan kepada warga terdampak serta relawan yang ada di lokasi longsor,” kata Awaluddin, Rabu (1/7/2020).
Dirinya menjelaskan jika jumlah makanan yang disediakan setiap harinya itu kurang lebih 900 porsi.
“Jumlahnya sekali makan 300 porsi, kadang juga hanya 150 porsi, jumlahnya tidak tetap karena beberapa relawan yang pulang ganti baju pasti makan di rumah sebelum ke lokasi, kadang kalau malam hari ada 200 porsi yang disediakan,” bebernya.
Awaluddin mengatakan jika selain makanan dari dapur umum milik Tagana Palopo, pihaknya juga memasak sejumlah bantuan dari para rewalan yang telah mengirimkan bantuannya untuk masyarakat.
Dia juga menjelaskan, jika hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan kapan akan melakukan penarikan dapur umum tersebut.
Namun kata Awaluddin, dirinya menjamin untuk saat ini akan tetap dilokasi dan melayani kebutuhan makanan masyarakat yang terdampak longsor, hingga adanya perintah penarikan dari Walikota Palopo, HM Judas Amir.
“Sebelum ada perintah Walikota kami tetap berada di lokasi untuk membantu dan melayani warga yang berdampak, kami siap membantu masyarakat 2×24 jam,” bebernya.
Sebelumnya diberitakan, Bencana longsor yang memutus jalan Trans Sulawesi poros Kota Palopo-Toraja Utara di Km 24 Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulsel, tidak menelan korban jiwa. Namun, longsor ini menyebabkan 9 rumah milik warga setempat amblas terbawa longsoran masuk jurang.
Kepala BPBD Palopo, Anthonius Dengen, mengatakan, dari laporan tim reaksi cepat BPBD Palopo yang sudah berada di lokasi kejadian, sebanyak 9 rumah tersebut terseret longsor yang memutus jalan penghubung Kota Palopo dengan Tana Toraja itu.
“Tidak ada korban jiwa, karena sebelum terjadinya longsor, warga menyelamatkan diri. Namun, ada 9 rumah warga terseret longsor,” kata Anthonius Dengen via ponselnya kepada KORAN SERUYA, Jumat (26/6/2020).
Atas bencana alam ini, tim BPBD Palopo bersama instansi terkait mengevakuasi warga di jalur tersebut karena longsor susulan masih dikhawatirkan terjadi. “Warga di sekitar lokasi sudah dievakuasi, ancaman longsor susulan masih berpotensi terjadi,” katanya. (Rah)