PALOPO – Pelaksanaan salat Idul Adha di Kota Palopo, tidak akan jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini, pelaksanaan salat idul qurban akan difokuskan di Masjid.
Hanya saja, para muballigh diminta untuk mempersingkat materi khutbahnya, itu untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona yang hingga saat ini masih mengancam masyarakat.
jika sebelumnya, muballigh membawakan khutbah salat Id dengan durasi 30 menit, maka nanti akan dipersingkat kurang lebih 15 menit. Adanya perubahan tersebut dikarenakan pandemi covid-19.
Hal tersebut, dikatakan oleh Walikota Palopo, HM Judas Amir dihadapan Camat dan Lurah se-Kota Palopo, di Indoor Saokotae, Jalan Veteran, Kota Palopo, Minggu (26/7/2020).
Pertemuan tersebut, untuk membahas Persiapan Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, yang jatuh pada Jumat (31/7/2020) mendatang. Judas menyebutkan, jika dalam perayaan Idul Adha nantinya, berada dalam kondisi Pandemi Covid-19.
“Sebagai pemerintah penanggung jawab tak henti-hentinya, menyampaikan kepada masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan jangan ada lagi yang tidak percaya pada virus corona ini,” katanya.
“Terkait, pelaksanaan hari raya Idul Adha akan dilaksanakan di masjid dilingkungan masing-masing, tidak ada pelaksanaan hari raya Idul Adha di lapangan terbuka,” sambung Judas Amir.
Judas menjelaskan jika keputusan tersebut, dilakukan untuk mempermudah pemerintah dalam melakukan deteksi dini seluruh pendatang yang ada di Kota Palopo.
“Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah deteksi bagi pendatang baru dari luar kota, sehingga masyarakat disekitar dapat mengetahuinya. Dan para lurah agar disampaikan kepada RT/RW agar masyarakat beribadah di masjid lingkungan masing-masing termasuk jika ada keluarganya yang datang dari luar kota,” jelasnya.
Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama masa pandemi covid-19, walaupun saat ini, fase new normal mulai diterapkan di Kota Palopo.
“Marilah kita selalu ingatkan kepada keluarga kita terkait covid-19 dengan memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan, untuk itu marilah kita selalu mengingat dan juga selalu berdoa kepada Allah swt dimanapun berada agar kita bisa terhindari dari bahaya covid-19,” pintanya.
“Untuk seluruh puskesmas agar mendatangi seluruh penduduk yang bukan masyarakat kota Palopo termasuk pengungsi dari luwu Utara agar dilakukan pemeriksaan kesehatan,” pungkas Judas Amir.
Dilaksanakan di 249 Rumah Ibadah
Sebanyak 249 rumah ibadah akan digunakan untuk pelaksanaan salat Idul adha di Kota Palopo. Rinciannya, 197 masjid dan 52 musalla, dengan rincian 197 masjid dan 52 musalla
Hal tersebut, dikatakan oleh Sekretaris Ikatan Mubaligh Kota Palopo (IMKOP) Kota Palopo, Ahmad Patola, kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Dia menyebutkan, jika nantinya 249 masjid dan musalla belum bisa menampung para jamaah, maka bisa menggunakan sarana umum seperti lapangan.
“Para muballigh harus menyiapkan materi khotbah dengan menyinggung masalah haji, qurban, dan menyisipkan masalah covid-19. Ini sudah sesuai intruksi Wali Kota Palopo,” katanya.
Pelaksanaan salat Id nantinya, lanjut dia, tetap mengacu pada protokol kesehatan, seperti, menjaga jarak dan pakai masker. “Intinya, penuhi dulu masjid kemudian lapangan. Sebab, ketika salat dilaksanakan ada jarak yang membatasi para jamaah,” terangnya.
Ahmad Patola menambahkan, untuk wilayah Kecamatan Wara dan sekitarnya, kemungkinan besar akan menggunakan Lapangan Pancasila untuk menunaikan salat Id. (Rah/Sya)