400 ‘Pasukan Setan’ TNI Tiba di Papua, Densus 88 Menyusul Tumpas Teroris KKB

5148
Sebanyak 400 pasukan dari Yonif 315/Garuda atau batalyon Infanteri 315/Garuda diterjunkan ke Papua. Tugas utama pasukan elite TNI berjuluk 'pasukan setan' ini menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris. Pasukan Yonif 315/Garuda didirikan 20 Agustus 1948 ini juga ditugaskan untuk mengamankan situasi di Papua.
ADVERTISEMENT

JAKARTA–Sebanyak 400 pasukan dari Yonif 315/Garuda atau batalyon Infanteri 315/Garuda diterjunkan ke Papua. Tugas utama pasukan elite TNI berjuluk ‘pasukan setan’ ini menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris. Pasukan Yonif 315/Garuda didirikan 20 Agustus 1948 ini juga ditugaskan untuk mengamankan situasi di Papua.

Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto telah melepas sekitar 400 pasukan berjuluk ‘pasukan setan’ ini ke Papua.

ADVERTISEMENT

Pasukan elite TNI ini merupakan satuan tempur yang langsung berada di bawah Korem 061/Surya Kencana. Mereka memiliki posisi dan peran penting dalam mendukung tugas pokok Korem 061/SK dalam menjaga keutuhan dan ketahanan wilayah dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan.

Selain itu, Yonif 315/Garuda juga dikenal dengan nama ‘pasukan setan’ karena kemampuannya yang baik dalam melaksanakan tugas dan operasi di lapangan.

ADVERTISEMENT

Sebelum diberangkatkan ke Papua, Yonif 315/Garuda sempat menjalani pelatihan selama sebulan sejak 27 Maret 2021 di Outdoor Sport TWA, Cimanggu Kecamatan

Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto sempat memberikan pengarahan kepada seluruh personel Yonif 315/Garuda sebelum diberangkatkan ke Papua. Budi meminta para prajurit harus bangga dalam menjalankan tugas mengamankan wilayah Papua.

“Sebagai prajurit Siliwangi, kalian harus bangga mengemban tugas ini karena sesungguhnya keberadaan kalian dalam Satgas Pamrawan bukan semata menjalankan tugas pimpinan,” kata Nugroho dikutip Jumat (30/4).

Lebih lanjut, Nugroho juga memberikan dorongan serta semangat kepada prajurit Satgas Yonif 315/Garuda. Ia mendoakan seluruh prajurit dapat menjalankan tugas ini dengan baik dan diberi keselamatan.

Berdasarkan informasi dihimpun, Satgas Yonif 315/Garuda kini sudah tiba di Papua. Terkait hal itu, Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Al qudussy mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut. “Belum tahu, belum dapat informasi,” kata Iqbal.

DENSUS 88

Diketahui, pemerintah telah menyatakan KKB di Papua sebagai kelompok terorisme. Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto menyebut keterlibatan Detasemen Khusus (Densus) 88 dalam membantu Satgas Operasi Nemangkawi memburu KKB di Papua bakal dikaji.

“Iya seperti Operasi Madago Raya, unsurnya kita tambah. Bisa dilibatkan Densus untuk back up Satgas Operasi (Nemangkawi),” ujar Imam melalui pesan singkat, Kamis (29/4/2021) lalu, dilansir media ini dari detik.com.

Imam menjelaskan, pelibatan Densus 88 untuk memburu KKB masih dalam pembahasan. Menurutnya, pelibatan Densus 88 untuk memberantas KKB di Papua harus menunggu arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terlebih dahulu.

“Ini kan kita rapatkan, saya juga sedang rapat ke KSP. Nah nanti, arahan Pak Kapolri bagaimana, terutama pelibatan Densus. Artinya, kalau sudah ditetapkan gitu, Densus nanti harus kita ikutkan membantu. Paling tidak memetakan, segala macam itu,” ucapnya.

Selain itu, Imam memberikan contoh Operasi Madago Raya di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang memburu Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Di sana, Densus 88 turut membantu operasi yang dijalankan Satgas Madago Raya.

“Seperti Madago Raya di Sulawesi Tengah lah. Itu kan sama, jadi satgas operasi kita bentuk. Tapi Densus juga menyelenggarakan operasi yang link up dengan satgas kita itu,” katanya.

“Nah, itu nanti satgas gakkumnya. Mungkin kajiannya di UU penegakan hukumnya. Kalau memang unsur-unsur bisa masuk dalam UU atau tindak pidana terorisme ya bisa saja diterapkan itu,” tambah Imam.

Sementara itu, Imam belum tahu apakah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga dilibatkan dalam penanganan teroris KKB. Namun dia menduga BNPT pasti dilibatkan, mengingat segala urusan teroris mereka urus, terutama untuk deradikalisasi.

“(Pelibatan BNPT) belum tahu kita, belum tahu. Yang pasti nanti BNPT itu urusan teroris kan mesti ikut ya, program-program deradikalisasinya kalau Pak Kapolri itu suka pakai istilah moderasi,” tutupnya. (***)

ADVERTISEMENT