MAKASSAR–Menjelang peringatan hari Perlawanan Rakyat Luwu 23 Januari Pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya Universitas Indonesia Timur Makassar (PKPT Ipmil Raya UIT) sinergikan gerakan demi mengawal pemekaran Luwu Tengah.
Melalui pesan WhatsApp-nya Ketua PKPT IPMIL Raya UIT Andi Rony menuturkan kesigapanya untuk mendesak pemerintah segera melakukan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Luwu Tengah.
”Saya pastikan gejolak yang dilakoni oleh Mahasiswa dan Pemuda Tana Luwu akan bersiteru di beberapa daerah tepat 23 Januari mendatang,” kata Andi Rony, Minggu (03/01/21).
Ketua Andi Rony melanjutkan bahwa 23 januari merupakan momentum peringatan perlawanan rakyat Luwu. Bahkan akan dapat dipastikan puncak gerakan pada 23 Januari akan datang, Mahasiswa mengatasnamakan Wija To Luwu akan tumpah ruah ditiap jalan menagih janji pemerintah mencabut moratorium Luwu Tengah melalui jalur diskresi oleh Presiden
”Peringatan hari perlawanan rakyat luwu yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 23 Januari. Titik fokus gerakan mahassiwa dan pemuda Tana Luwu yakni masalah pemekaran Luwu Tengah di Kabupaten Luwu,” tuturnya
Sebelumnya proses pemekeran Luwu Tengah terhambat oleh moratorium yang dikeluarkan oleh Pemerintah sejak tahun 2014 bersama dengan 223 Daerah Otonomi Baru (DOB) lainnya.
Selanjutnya 2019 Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Bersama Bupati Luwu, Basmin Mattayang mengajukan diskresi kepada Presiden tekait pemekaran DOB Luteng. Alhasil atas janji tersebut masyarakat Walenrang Lamasi sontak menaruh harapan ke Pejabat ini. Namun sampai detik ini status pemekaran masih belum menuai titik terang
“Sekalipun akan mengorbankan nyawa kami jajaran PKPT Ipmil Raya UIT akan selalu siap demi mengawal pemekaran Luwu Tengah,” pungkasnya.
(rls/iys)