Dinilai Membahayakan Warga, Jembatan Gantung Malela Luwu Ditutup

491
Jembatan Malela Suli ditutup Dandim 1403 Sawerigading Palopo, Letkol Inf Gunawan, dan Pemkab Luwu karena dinilai membahayakan warga, Senin (13/9/2021)-- fot ist sulsel.idntimes.com--
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Komandan Kodim 1403 Sawerigading, Letkol Inf Gunawan, bersama Kadis PUPR Luwu, Iksan Asaad, menutup jembatan gantung di Desa Malela, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Senin (13/9/2021). Jembatan gantung yang viral di media sosial ini ditutup lantaran membahayakan bagi warga yang melintasinya.

Penutupan jembatan dilakukan setelah Dandim didampingi Sekda Luwu, H Sulaiman, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iksan Asaad, mengadakan kunjungan di lokasi jembatan. Dalam kunjungan ini selain dihadiri Dandim Gunawan, H Sulaiman, Iksan Asaad juga dihadiri Kepala Dinas Kominfo, Ahyar Amir, Camat Suli, Erham Lanco.

ADVERTISEMENT

“Penutupan jembatan ini dilakukan agar warga menggunakan jembatan lain yang kondisinya lebih baik, dan jaraknya tidak terlalu jauh dari jembatan yang rusak itu,” kata Dandim 1403 Sawerigading, Letkol Inf Gunawan.

Dikatakan, setelah melihat langsung kondisi jembatan yang rusak, pihaknya berkesimpulan untuk sementara waktu menutup jembatan dan menyarankan warga menggunakan jembatan lain yang kondisinya lebih bagus. Apalagi jarak antara jembatan tidak terlalu jauh.

ADVERTISEMENT

“Jadi kepada aparat desa saya minta jembatan ini ditutup sementara sambil kita menunggu tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten Luwu. Kepada warga kami sarankan menggunakan akses jembatan lain. Jangan bahayakan diri dengan melintasi jembatan yang rusak itu. Jangan sampai ada korban. Apalagi jarak jembatan yang masih baik itu tidak terlalu jauh. Jadi kita tutup ya,” tegas Gunawan di depan Kepala Desa Malela, Muharram.

Terkait perbaikan jembatan, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Luwu, Ikhsan Asaad mengatakan, pihaknya akan mengusahakan secepatnya perbaikan jembatan tersebut. “Kami upayakan untuk perbaikan jembatan. Insya Allah nanti pada perubahan anggaran akan kami anggarkan di situ,” kata Iksan.

Ikhsan Asaad juga menegaskan, Pemda Luwu sama sekali tidak pernah membiarkan jembatan itu rusak sebagaimana berita yang banyak beredar yang sudah terkesan liar dan terlalu berlebihan. “Kami tegaskan pemda tak pernah mengabaikan jembatan ini. Itu murni rusak karena banjir. Tolong ini diluruskan,” tegas Iksan.

Dijelaskan Iksan, jembatan gantung yang viral itu juga bukan satu-satunya akses yang bisa dilalui oleh masyarakat setempat. “Bukan satu-satunya akses yang digunakan oleh masyarakat. Masih ada jembatan lain yang masih bagus untuk bisa digunakan yang jaraknya juga dekat,” jelas Iksan.

Viral di media sosial, warga Desa Malela di Suli harus menyeberangi sungai dengan seutas tali jembatan gantung. Jembatan gantung itu merupakan salah satu akses alternatif penghubung empat desa.

Jembatan gantung itu menghubungkan Desa Malela, Buntu Kunyi, Padang Lambe, serta Desa Cakke Awo. Jembatan yang biasa diakses warga ambruk setahun lalu, usai diterjang banjir bandang. Setelah rusak, jembatan itu hanya menyisakan 3 tali sling.

Tak ada akses lain. Warga terpaksa berjalan di atas seutas tali untuk menyeberang. Selain tali, pijakan batang bambu dan potongan kayu juga dipasang di atas sungai yang berarus deras. Jembatan rusak ini juga biasa diakses anak untuk pergi sekolah.

Sardi Basir, salah seorang warga Desa Malela mengungkapkan jembatan ini sudah ambruk sejak diterjang banjir bandang setahun lalu. “Ya sudah lama begini kurang lebih satu tahun, warga kalau mau lewat ya bergantungan begini, ada jalur lain tapi jauh, kurang lebih 6 sampai 7 kilo jadi warga kebanyakan memilih jalur ini meskipun membahayakan karena arus sungainya deras, termasuk anak sekolah kalau mau pergi sekolah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Malela, Sudirman mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Desa sudah memasukkan proposal ke Pemerintah Kabupaten Luwu untuk perbaikan. Peninjauan lokasi sudah dilakukan.

“Untuk jembatan ini kami bersama Pemerintah Desa sudah masukkan proposal ke Pemerintah Kabupaten Luwu dan sudah ditinjau, mudah-mudahan secepatnya bisa diperbaiki,” jelasnya. (hwn/liq)

ADVERTISEMENT