PALOPO—Sektor pariwisata adalah salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kota Palopo yang terus digenjot, meski tantangan besar yang dihadapi terkait wabah virus corona masih belum berakhir.
Namun, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Palopo tetap merancang beberapa acuan agar di masa mendatang, iklim investasi di sektor Pariwisata dan dunia hiburan di kota idaman ini semakin maju dan meningkat.
Salah satunya, dengan membuat cetak biru kepariwisataan dan ekonomi kreatif, dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah atau RIPPARDA.
“Ripparda ini adalah pedoman kita dalam upaya memajukan sektor Pariwisata dan ekonomi kreatif di kota Palopo, memang belum pernah ada sebelumnya, sehingga nantinya, ini yang pertama, bisa jadi ini juga bakal yang pertama di Sulsel,” kata Kepala Disparekraf kota Palopo, Ilham Hamid SE.
Ia menjelaskan secara rinci, jika RIPPARDA masih dalam tahap penyusunan atau draft Ranperda yang sementara digodok di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kota Palopo. Ilham menargetkan, pekan depan draft Ranperda RIPPARDA ini bisa selesai di tingkat internal OPD yang ia pimpin.
“Masih sementara kita godok draftnya secara internal, nanti setelah selesai, kita bahas bersama dengan Bagian Hukum Setda Palopo, sebelum akhirnya diajukan di DPRD Palopo untuk kembali dibahas sebelum disahkan,” ujar Kadisparekraf Palopo melalui Kabid Destinasi-nya, Rivai, Senin 7 September 2020.
Ia menambahkan, draft RIPPARDA ini nantinya, tidak saja mengenai aksesibilitas pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Palopo tetapi juga pengembangan kawasan wisata, meliputi wisata alam, budaya dan buatan tersebar di 9 kecamatan yang ada di kota idaman, yang berpenduduk kurang lebih 200 ribu jiwa ini, pungkasnya. (iys)