Ini 3 Alasan Arsyad Kasmar Siap Lawan Petahana di Pilkada Lutra, yang No. 3 Paling “Ngeri”

1860
ADVERTISEMENT

MASAMBA–Ketua Partai Gerindra Luwu Utara (Lutra), Arsyad Kasmar comeback di Pilkada 2020. Bahkan, Arsyad Kasmar menyatakan keseriusannya maju bertarung di Pilkada Lutra 2020. Tak tanggung-tanggung, dia menyatakan siap menantang incumbent, Indah Putri Indriani.

“Saya tidak pernah tidak serius untuk maju (Pilkada). Sudah tiga kali malah. Lima tahun lalu saya juga mau maju, cuma karena partai saya (Gerindra) dirampas, padahal kami punya 6 kursi ketika itu. Saya selalu serius, sekarang Gerindra sisa 3 kursi, atau butuh 4 kursi lagi (untuk bisa mencalonkan), saya berniat maju bukan “asal ingin maju saja,” kata Arsyad Kasmar via ponselnya kepada KORAN SeruYA, malam tadi.

ADVERTISEMENT

Ucapan Arsyad Kasmar tersebut sekaligus menepis isu yang beredar, bahwa dirinya tidak serius maju Pilkada Lutra 2020. “Intinya, saya sudah menyatakan siap maju, maka saya akan maju,” kata dia.

Arsyad Kasmar, politisi berlatarbelakang pengusaha ini, mengaku ada tiga alasan dririnya harus ‘turun gunung’ lagi di Pilkada Lutra  2020. Pertama, urai dia,  karena faktor ketertinggalan Luwu Utara dibanding daerah lain di Sulsel.

ADVERTISEMENT

“Saya ketika membaca berita  sedih, Luwu Utara yang saya cintai berada di 3 besar daerah terkebelakang di Sulsel. Ini membuat batin saya menangis, padahal kita di Luwu Utara punya sumber daya alam (SDA) utamanya pertanian dan perkebunan yang melimpah, kita memang tak punya tambang seperti Lutim, tetapi kita punya potensi ekonomi dari sektor tadi, selain perikanan dan kelautan,” ulasnya.

Alasan kedua,  beber Arsyad Kasmar, faktor ingin membangun daerah, mengabdi kepada tanah tumpah darah, tanah kelahiran.  “Saya maju semata-mata mengabdi, bukan mencari kekayaan atau keuntungan pribadi. Saya siap mewakafkan diri saya sepenuhnya untuk daerah saya, tanah orang-orang tua kita dahulu melahirkan dan membesarkan kita,” ujar pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan itu.

Alasan ketiga, Arsyad menghela nafas sebentar, dulu saat maju melawan petahana (Luthfi Andi Mutty) survei incumbent 70%, saat ini Petahana Ibu Indah hanya 31%.

“Ada tiga lembaga survei melalui Parpol yang sudah melakukan survei dan hasilnya tidak beda jauh. Kita tentu bertanya-tanya, mengapa demikian? Jika Opu LAM saja yang surveinya bagus berani kami lawan, mengapa Petahana sekarang yang sisa dibawah 50% itu kita tidak berani,” Arsyad mengurai.

Tapi ini bukan kalimat untuk menyombongkan diri, kata dia lagi, ini hanya sekedar pelecut semangat, bahwa cara berpolitik yang disampaikan ke tim relawan dan sahabat di tingkat bawah, adalah politik santun dan tanpa gaduh. “Kita saling menghormati, termasuk kepada kompetitor sekalipun, ” Arsyad memapar dengan nada optimis dan penuh semangat.

Menyinggung soal Parpol pendukung, politisi Gerindra itu menyebut sudah melakukan komunikasi dengan beberapa petinggi Parpol lainnya, untuk mengamankan tambahan 4 kursi yang jadi persyaratan bagi pencalonannya kelak.

“Sampai hari ini, belum ada satu bakal calon yang bisa mengklaim Parpol yang bakal dikendarai, bahkan termasuk Golkar sekalipun. Tetapi kita sangat optimis, ruang-ruang komunikasi sudah kita buka dengan Petinggi Parpol lainnya, kita terbuka, Parpol tentu melihat faktor elektabilitas dan visi misi bakal calon,” pungkas dia. (Iys)

ADVERTISEMENT