MENAGIH HUTANG BERUJUNG MAUT

959
Edisi cetak KORAN SERUYA 19 Agustus 2021
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Urusan utang piutang berbuntut maut menimpa Daeng Losi, 60 tahun. Wanita yang tinggal di Blok C Perumahan Graha Jannah, Kelurahan Songka, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo ini, tewas dibunuh karena menagih piutang kepada seorang pemuda yang meminjam uangnya Rp2 juta.

PELAKU pembunuhan terhadap Daeng Losi akhirnya ditangkap. Pelaku diciduk setelah kurang lebih sepekan pasca kejadian pembunuhan sadis itu terjadi. Pelaku
bernama Hasbullah alias Asbul, 25 tahun.

Saat diciduk polisi, Asbul tidak bisa berkutik. Dia pasrah digelandang tim Satreskrim Polres Palopo dibackup Tim Resmob Polda Sulsel, yang memburunya ke tempat persembunyiannya di Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap, Selasa (17/8/2021).

Asbul, Rabu (18/8/2021) kemarin, sudah menjalani pemeriksaan di Mapolres Palopo. Ancaman penjara 20 tahun kini menantinya. “Pelaku sudah kita tangkap di Sidrap dan telah ditahan di Mapolres Palopo,” ucap Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas.

Pelaku ditangkap polisi di rumah milik kerabatnya, dimana usai membunuh kabur ke Sidrap. “Hasil penyelidikan kita, pelaku selama ini bersembunyi di rumah temannya di Sidrap,” ungkap Alfian.

Setelah Asbul tertangkap, misteri kematian Daeng Losi pun terungkap. Berawal saat saat pelaku berkunjung ke rumah korban. Pelaku memiliki hutang sebesar Rp2 juta kepada korban. Jadi, saat pelaku datang, korban menagih uangnya. “Pelaku punya utang Rp2 juta terus korban minta pelaku bayar dululah Rp1 juta. Tapi pelaku cuma punya uang Rp250 ribu,” ucap Alfian.

Karena pelaku tidak mampu membayar, korban menagih lagi dengan nada kesal. Hal ini membuat pelaku naik pitam sehingga mengambil sebuah ulekan. “Korban sempat katakan ke pelaku ‘apakah maumu kau’,” ucap Alfian, menirukan ucapan pelaku.

Karena emosinya ikut terpancing, pelaku memukul kepala korban sebanyak 4 kali dengan batu cobek. Pelaku yang juga membawa badik di pinggangnya juga menikam perut dan badan korban hingga tewas bersimbah darah di rumahnya. “Setelah itu naik pitamlah, diambillah tumbukan cobek itu untuk melukai korban. Kemudian dia juga bawa badik dilukai lagi korban,” ungkap Alfian.

Alfian mengatakan penganiayaan tersebut sempat membuat korban berteriak meminta tolong. Sejumlah tetangga korban disebut mendengar permintaan tolong tersebut tapi tak berani turun tangan. “Iya ada teriakan minta tolong dari korban. Tapi tetangganya nggak berani (menolong),” ujar Alfian.

Usai membunuh korban, pelaku kemudian kabur lewat pintu belakang rumah korban. Pelaku lari bersembunyi di Desa Lise, Kecamatan Panca Lautang, Sidrap. Dan saat diringkus, pelaku mengakui perbuatannya. Juga ternyata pernah terlibat dalam sejumlah kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). “Dari catatan kepolisian, pelaku ini residivis curanmor yang memiliki beberapa laporan di kepolisian,” kata Kasatreskrim Polres Palopo, AKP Andi Aris.

Kasus pembunuhan Daeng Losi ini sempat menggegerkan warga Palopo, terutama warga Perumahan Graha Jannah, Kelurahan Songka. Wanita paroh baya yang bekerja sebagai rentenir ini menemui ajalnya secara tragis dengan 20 tusukan di tubuhnya.

Saat polisi melakukan olah TKP, ditemukan sejumlah barang bukti di rumah korban. Diantaranya, 2 (dua) handphone, uang tunai Rp7 juta, kalung emas diduga milik korban, gelas kaca, helm yang diduga milik pelaku.

Indikasi kuat wanita asal Takalar itu dibunuh sesuai keterangan saksi yang diinterogasi polisi, di lokasi kejadian, beberapa saat setelah mayat korban ditemukan bersimbah darah. Saksi yang tidak lain anak tetangga korban berinisial OC, mengaku mendengar teriakan korban meminta tolong sebelum ditemukan tewas di rumahnya. “Saya dengar teriakan korban minta tolong, sehingga saya keluar dari rumah,” kata saksi OC kepada polisi.

Saksi juga mengaku melihat sekitar dua orang pria, berada di rumah korban. Namun belakangan terungkap setelah Asbul tertangkap, pelaku hanya satu orang. Dua orang yang dilihat saksi, pertama pria yang berusaha menahan pintu depan rumah korban, dan pria yang kabur lewat pintu belakang rumah korban adalah orang yang sama, yakni Asbul.

Saat pembunuhan ini terjadi, suami Daeng Losi sedang berada di kampung halamannya di Takalar. Suaminya ke Takalar menghadiri malam ketiga meninggalnya adiknya.

8 Fakta Terbunuhnya Daeng Losi

SEJAK awal diprediksikan, Daeng Losi meninggal dunia secara tragis akibat dibunuh di rumahnya, saat sedang sendirian. Polisi bekerja ekstra ketat menyelidiki kasus ini hingga akhirnya pelaku bernama Hasbullah alias Asbul ditangkap.

Berikut 8 fakta kasus pembunuhan sadis dirangkum KORAN SERUYA dari berbagai sumber:

1. Dibunuh Memakai Batu Cobek dan Ditikam

Asbul menggunakan batu cobek pertama kali memukul kepala Daeng Losi sebanyak empat kali hingga wanita berusia 60 tahun itu terkapar. Setelah itu, Asbul didepan polisi mengaku menikam tubuh korban sebanyak tujuh kali memakai badik hingga korban tewas bersimbah darah di rumah.

2. Kabur ke Sidrap

Asbul mengaku panik setelah mengetahui Daeng Losi meninggal dunia. Dia memilih melarikan diri ke rumah kerabatnya, di Sidrap. Namun pelarian pelaku terlacak polisi hingga tertangkap oleh tim Satreskrim Polres Palopo pada Selasa (17/8/2021) siang lalu.

3. Ditagih Utang Rp2 Juta

Pembunuhan sadis ini diakui Asbul berawal saat dia berkunjung ke rumah korban. Pelaku mengaku memiliki utang sebesar Rp2 juta ke korban, yang diakuinya korban selama ini bekerja sebagai rentenir. Korban menelpon pelaku untuk datang ke rumahnya membayar utangnya.

Pelaku kemudian menuju rumah korban untuk membayar utangnya. Korban meminta pelaku membayar utangnya Rp1 juta, namun pelaku tidak mempunyai uang sebesar itu. Dia hanya memiliki uang Rp250 ribu. Tiba-tiba keduanya terlibat cek-cok, adu mulut. Nah, saat itulah pelaku mengaku kalap hingga nekat membunuh Daeng Losi.

4. Hanya Sendiri Membunuh

Sempat tersiar bahwa pelaku pembunuhan Daeng Losi sebanyak 2 orang. Namun didepan polisi, Asbul mengaku hanya sendiri melakukan perbuatan keji itu. “Saya hanya sendiri melakukannya. Saya emosi karena saat korban menagih utangku, dia bilang ‘apakah maumu kau’,” aku Asbul didepan penyidik Satreskrim Polres Palopo, Kamis (18/8/2021).

5.Tak Ada Niat Membunuh

Asbul juga mengaku didepan polisi, bahwa dirinya tidak ada niat membunuh korban. Dia mengaku gelap mata dan emosi karena korban berkata kasar kepadanya saat utangnya ditagih. Adapun badik yang dipakai menusuk tubuh korban sebanyak 7 kali, pelaku mengaku memang sering membawa badik jika bepergian.

6. Sempat Minta Tolong

Saat memukul kepala Daeng Losi dengan batu ulekan sebanyak 4 kali, Asbul mengaku sempat panik lantaran korban berteriak minta tolong. Dia mengaku melihat ada tetangga korban keluar dari rumahnya setelah mendengar teriakan korban, sehingga dia menikam tubuh korban sebanyak tujuh tusukan hingga tewas.

7. Sempat Isap Rokok Usai Membunuh

Setelah Daeng Losi terbunuh, dalam keadaan panik dan takut, Asbul mengaku masih sempat mengisap sebatang rokok di rumah korban. Didepannya tubuh korban bersimbah darah.

8. Resedivis Kasus Curanmor

Pelaku Asbul ternyata bukan baru kali ini terlibat kasus kejahatan. Rupanya dia memiliki catatan kepolisian di Polres Palopo, terlibat beberapa kasus pencurian sepeda motor.

“Dari catatan kepolisian, pelaku ini residivis curanmor yang memiliki beberapa laporan di kepolisian,” kata Kasatreskrim Polres Palopo, AKP Andi Aris.

Diberitakan media ini sebelumnya, seorang wanita berusia 60 tahun bernama Daeng Losi, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, di Perumahan Graha Jannah Songka Palopo, 11 Agustus lalu. Wanita yang dikenal sebagai rentenir ini diduga menemui ajalnya secara tragis karena dibunuh dalam rumahnya. (liq)

ADVERTISEMENT