Konflik “Awet” di Wilayahnya, Cucu Petta Pao Minta Camat Telluwanua Persiapkan Zona Khusus Keamanan

731
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM — Komisi 1 DPRD Palopo telah mengadakan rapat pembahasan anggaran dengan Perangkat Daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo terkait KUA-PPAS Tahun Anggaran 2022.

Dari risalah rapat tersebut, Anggota Komisi 1, Drs H Baharman Supri MM – yang juga dikenal sebagai cucu Petta Pao dari Malangke – memberi perhatian khusus saat rapat dengan Kesbangpol yang dihadiri kepala Kesbangpol Drs Hasanuddin, Senin 9 Agustus 2021 kemarin.

ADVERTISEMENT

Telluwanua, sebagai satu-satunya kecamatan di kota Palopo yang kelurahannya masih sering berkonflik dan dikenal dengan “Kasus Mancani” mendapat perhatian khusus cucu Petta Pao tersebut.

Ia khawatir, kisruh di lingkungan tersebut menjadi “perseteruan abadi” yang tak ada habisnya,

ADVERTISEMENT

“Jangan sampai Konflik Mancani turun temurun ke anak cucu saudara-saudara kita di sana. Kita harus ambil langkah khusus terpadu dan sistematis supaya mereka benar-benar berdamai, bukan hanya sekedar berdamai di atas kertas bermaterai, mereka harus kembali rukun, menyatu dalam aktivitas pembangunan di sana, tidak boleh lagi ada konflik baru sama sekali,” papar Baharman.

Menurut Cucu Petta Pao ini, kalau semua pendekatan saling memanusiakan, secara adat dan musyawah sudah dilakukan maka yang terakhir adalah kekutan negara harus dikedepankan dengan mempercayakan tindakan militer barulah masuk pemberdayaan ekonomi, sosial dan kesejahteraannya.

Untuk itulah, ia meminta kepada Camat Telluwanua agar kecamatan tersebut menjadi zona khusus keamanan dengan pendekatan holistik, sosial budaya, sosio culture, religi dan keberagaman etnis bukan sekedar penyelesaian konflik dengan pendekatan militer atau aparat keamanan semata-mata.

Komisi 1 meminta perhatian ke Camat Telluwanua khususnya agar Kel. Mancani yang menurut laporan Kesbangpol sudah mulai ada tanda-tanda munculnya konflik, sehingga sedini mungkin bisa diantisipasi.

Baharman Supri yang memimpin rapat marathon dan terakhir dengan para camat itu menguraikan bahwa ada gelagat kalau Mancani ini bakal memelihara konflik. Karena itu, hasil pembahasan KUA-PPAS dengan Kesbangpol OPD tersebut meminta tambahan anggaran berkaitan dengan peningkatan keamanan.

Baharman Supri meminta agar Camat dan para Lurahnya agar belajar dengan Camat sebelum-sebelumnya.

“Ada seorang yang bernama Darsan Dappi waktu camat keadaan berlangsung aman damai dan sejahtera. Pendekatannya adalah silaturrahmi dan hadir di setiap event masyarakat, memberi pesan.”

“Yang kami sayangkan karena sudah terlalu banyak ongkos yang sudah menelan korban jiwa keluarga di sana. Apa lagi kehadiran YM Datu Luwu sebagai simbol perdamaian tertinggi harusnya memberi nilai kesadaran, sipakalebbi, sipakkatau di Tana Luwu,” ujarnya.

Di masa lalu kehadiran Datu sangat dihormati dan disaat modern pun sebaiknya kita semua tidak selalu mengedepankan hukum semata, tetapi kalau memang terjadi lagi maka Komisi 1 akan memanggil Pihak Kepolisian dan TNI untuk meningkatkan keamanan dan jumlah personel. Sebab musuh kita sekarang adalah Corona dan kemiskinan, kita sedang konsentrasi melawan corona dan memulihkan ekonomi jangan tambah beban lagi dengan konflik warga.

“Jadi perhatian kita ke Mancani sangat tinggi untuk pencegahan bahkan kalau terjadi lagi kita akan jadikan Mancani sebagai Zona Khusus Keamanan di kota Palopo.”

Meski belum diuraikan apa-apa saja soal zona khusus itu, Baharman Supri mengunci, “kita tunggu saja perkembangan,” kata Cucu Petta Pao itu.

(*)

ADVERTISEMENT