Aduh! Lebih 1000 Hektar Sawah di Masamba Terancam Gagal Tanam

291
ADVERTISEMENT

Luwu Utara–Ratusan petani di Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara, terancam tidak akan melakukan aktivitas bercocok tanam, diakibatkan irigasi yang selama ini mengairi sawah mereka terkubur oleh lumpur sepanjang 400 Meter mulai dari Hulu hingga ke Lingkungan Pontaden.

Tidak berfungsinya saluran air tersebut, akibat dari dampak banjir bandang beberapa bulan lalu.

ADVERTISEMENT

Sementara menurut pengakuan petani setempat, Pak Arsyad atau lebih dikenal dengan panggilan bapak ucok, mengatakan bahwa irigasi tersebut mengairi lebih dari 1000 hektar sawah petani di 4 Desa di Kecamatan Masamba, seperti Desa Bone Tua, Desa, Pombakka, Desa Rompu dan Desa Pandak.

“Kami dari kelompok Tani sudah mengadukan ini ke Pemerintah daerah, hanya saja jawaban dari Pemdah, bahwa jika di atas 1000 hektar itu sudah wewenang Pemerintah Provinsi,” ungkapnya

ADVERTISEMENT

Pak ucok melanjutkan, jika masalah ini tidak segera ditangani, sawah seluas 1000 hektar lebih yang ada di 4 desa tersebut, sudah dipastikan tidak akan ditanami musim ini.

“Saya dapat informasi jika salah satu Anggota DPRD Provinsi, Pak Andi Syafiuddin ada di Masamba, untuk itu kami kesini dikediamannya, untuk mengadukan masalah kami ini, Agar diteruskan ke pemerintah Provinsi” kata bapak ucok saat berkunjung ke Rumah Andi Syafiuddin di Jalur dua masamba samping Rujab wakil Bupati Luwu Utara, pada Kamis (15/10/20).

Menanggapi Keluhan tersebut, Andi Syafiuddin Patahuddin, menjelaskan akan berusaha untuk membantu menangani masalah irigasi ini, sebab menurutnya Pertanian adalah pengasilan utama masrakat di Kecamatan Masamba

“Ini dananya ada, kita akan berusaha mengusulkan menggunakan dana aspirasi, semoga bisa disetujui” ungkap Syafiuddin.

“Saya kira ini penting sebab salah-satu yang menjadi andalan kita di Luwu Utara khususnya kecamatan Masamba adalah pertanian, dan kalau ini terganggu, saya yakin akan berdampak besar terhadap perekonomian yang ada di Luwu Utara,” sambungnya

Syafiuddin juga mengkalkulasi jumlah kerugian sebesar 20 Milyar, jika ke-4 desa tersebut di musim ini tidak melakukan aktifitas pertanian.

“Jika 1 hektar biasanya menghasilkan 5 ton gabah, maka 1000 hektar bisa hasilkan 5000 ton, sementara harga gabah perkilonya Rp4.000. Artinya Kecamatan Masamba akan rugi 20 M,” pungkasnya. (byu)

ADVERTISEMENT