Orasi Politik Mertua Andi Rio ‘Pedis’ Amat Serang Husler, Tapi Ini Counter Attack-nya…. Sama-Sama Pedas Bro!

5162
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa
ADVERTISEMENT

MALILI–Suhu politik usai pendaftaran pasangan bakal calon kepala daerah di Luwu Timur (Lutim) kian memanas. Orasi politik Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, sebelum pendaftaran pasangan kandidat bupati dan wakil Luwu Timur, Irwan Bachry Syam dan Andi Rio Pattiwiri Hatta (Ibas-Rio), di Lapangan Merdeka Malili, Sabtu (05/09/2020) lalu, menuai reaksi keras dari berbagai kalangan di daerah itu.

Sebab, dalam orasinya, Bupati Kery menuding HM Thoriq Husler tak ‘becus’ jadi Bupati Lutim, terutama dinilai gagal melayani dan mensejahterakan masyarakat di ‘Bumi Batara Guru’ itu.

ADVERTISEMENT

Tak pelak, orasi politik Bupati Konawe yang tidak lain mertua Andi Rio tersebut, membuat ‘panas’ kubu Thoriq Husler, yang juga kandidat ’01’ Lutim yang jadi rival sang anak menantu.

“Daerah ini, Luwu Timur, utamanya Sorowako dianugerahi nikel sebagai salah satu potensi sumber daya alam. Namun karena tidak dikelolah dengan baik sehingga pertumbuhan ekonomi Luwu Timur terpuruk, bahkan ranking terakhir dari 24 kabupaten Kota di Sulsel,” ujar Bupati Konawe, Kery di hadapan ribuan massa pendukung Ibas-Rio.

ADVERTISEMENT

Kery menambahkan,”Saya sebagai bupati melihat ada yang tidak benar dengan kondisi ini. Seorang bupati seharusnya melaporkan apa saja yang telah dilakukan selama 4 tahun terakhir. Kenyataannya, hal itu tidak dilakukan. Sebagai seorang bupati, saya sangat malu karena Luwu Timur daerah yang kaya justru harus terbelakang dari pertumbuhan ekonomi.”

Nah, orasi politik Bupati Konawe tersebut dinilai secara terang-terangan ‘menyerang’ Husler selaku incumbent di Pilkada Lutim. Rekaman video orasi Bupati Konawe jadi viral karena ramai dishare warganet di media sosial, terutama Facebook dan WA. Tak pelak, orasi tersebut menuai kecaman dari elemen masyarakat Luwu Timur.

Dilansir media ini dari Lutimterkini.com, H Supardjo, tokoh masyarakat Lutim mengatakan, sebagai seorang bupati, Kery tidak sepantasnya melontarkan pernyataan bernada provokatif dan terkesan jauh dari aturan dan tata krama pemerintahan. “Jangan-jangan Bupati Konawe ini tak memahami aturan tentang tupoksinya sebagai seorang kepala daerah,” ujar H. Supardjo.

Dikatakan Suparjo, tudingan yang dialamatkan kepada Bupati Lutim tersebut, yang dikatakan tidak pernah melaporkan program pemerintahan selama 4 tahun terakhir, menunjukkan kualitas Kery Konggoasa sebagai Bupati Konawe. “Sangatlah keliru jika Bupati Luwu Timur tidak pernah melaporkan apa yang telah dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di Luwu Timur. Semua (program) secara rutin setiap tahunnya disampaikan kepada DPRD sebagai representasi masyarakat Luwu Timur. Bahkan program pembangunan, pengelolaan dan pertanggungjawaban anggaran berbuah prestasi opini WTP,” urai Supardjo.

“Program pemerintah kabupaten Luwu Timur yang dinakhodai Pak Husler selama ini benar-benar pro dan memihak kepada masyarakat. Kita sebut saja program pendidkan dan kesehatan gratis serta sejumlah sektor lainnya yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia, termasuk di kabupaten Konawe sendiri . Jadi sebaiknya, bupati Konawe tidak perlu mengurusi daerah kami ini (Luwu Timur). Lebih baik, bapak bupati Konawe fokus terlebih dahulu mengurus daerah dan masyarakatnya,” lanjut dia.

Tanggapan senada disampaikan tokoh masyarakat pesisr Luwu Timur, Herdinang. Dia ikut menyayangkan orasi politik Bupati Konawe tersebut. “Bapak Bupati Konawe tolong urusi baik-baik itu rakyatmu di Kecamatan Routa. Mereka sangat rindu pelayanan dari bupatinya. Mereka rindu kampungnya dikunjungi dan dilayani dengan baik,” kata Herdinang.

Menurut mantan legislator Luwu Timur ini, akses perekonomian masyarakat Routa 100 % berada di Luwu Timur. “Kalau anda bupati (Konawe) yang hebat sebaiknya mengurus mereka baik-baik. Tidak usah mengajari kami di Luwu Timur tentang kepemimpinan. Tenaga kerja di Luwu Timur, Alhamdulilah tidak ada yang diimpor dari Cina. Desa kami tidak ada yang fiktif dan pemimpin kami tak ada yang menguasai lahan pertambangan,” ujar Herdinang.

Dia mengungkapkan bahwa justru kepemimpinan bupati Luwu Timur, Muhammad Thoriq Husler selama ini sangat dekat dengan masyarakatnya. “Pemimpin (bupati) kami di Luwu Timur, hampir setiap hari mengunjungi masyarakatnya dalam rangka memberi pelayanan. Bahkan untuk menggenjot pelayanan di desa, para kepala desa dilengkapi kendaraan roda empat, begitupula dengan para kepala dusun juga disiapkan roda dua. Apakah program ini dilakukan di Konawe? Jadi orasi bapak (bupati Konawe) sepertinya salah alamat,” tandas Herdinang. (Rah)

ADVERTISEMENT