MAKASSAR–Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), bertekad mengakselerasi pembangunan dan perekonomian daerah secara merata. Potensi Sulsel di berbagai sektor akan didorong. Sulsel Baru yang diusung tidak hanya bersandar pada sektor pertanian dan sektor perkebunan, tapi juga sektor perikanan.
Komitmen NH-Aziz menggairahkan sektor perikanan tidak sebatas omong kosong, tapi dituangkan dalam program prioritas. Salah satu program unggulan pada sektor tersebut berupa menyiapkan bantuan alat dan kapal penangkap ikan. Program yang menunjukkan keberpihakan kepada rakyat kecil, khususnya para nelayan itu hanya dimiliki oleh NH-Aziz. Tidak ada kandidat lain yang mencanangkannya.
Juru bicara NH-Aziz, Muhammad Natsir, mengatakan tujuan dari program tersebut adalah meningkatkan produksi atau hasil tangkapan sehingga taraf hidup nelayan bisa lebih baik dari sekarang. Ia mencontohkan pengelolaan tambak di Sulsel rata-rata belum optimal karena masih sangat konvensional. Pola itu harus diubah, salah satunya dengan menerapkan inovasi teknologi.
(BACA JUGA): Pencoblosan Makin Dekat, NH Minta Sosialisasi Program Semakin Gencar
“Silahkan dicek program-program NH-Aziz yang disetor di KPU ya memang benar-benar sesuai kebutuhan dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Termasuk untuk nelayan, dimana pada sektor perikanan, NH-Aziz siap memberikan bantuan alat dan kapal penangkap ikan. Nah, itu program brilian yang tidak dimiliki kandidat lain,” ujarnya, Rabu (6/6).
“Ya makanya jangan sampai salah pilih. Pilihlah pemimpin yang memang memiliki program untuk mensejahterakan masyarakat Sulsel dan mampu menjawab problematika klasik Sulsel,” sambung Natsir.
Komitmen menggairahkan sektor perikanan sebelumnya sempat dipaparkan NH dalam safari politiknya ke beberapa daerah, terkhusus daerah pesisir dan daerah yang memiliki banyak usaha tambak. Kata NH, bila kelak terpilih, berbagai kemudahan bagi nelayan pastinya akan diberikan. Misalnya untuk nelayan tangkap akan diberikan sarana penangkap ikan memadai.
Selama ini, NH mengungkapkan nelayan kecil, sering kalah bersaing karena keterbatasan sarana. “Saya tidak akan membiarkan nelayan turun ke laut meninggalkan anak-istri namun kemudian hanya pulang membawa dua ekor ikan,” tegas Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar itu.
Ia juga menyoroti tingginya ongkos operasional nelayan yang membuat mereka tidak mendapat keuntungan besar. Belum lagi, tidak sedikit nelayan yang terjerat utang oleh rentenir. Bahan bakar kapal dan es penyimpanan ikan dimonopoli oleh perorangan dengan harga yang mencekik. Ke depan, hal-hal seperti itu akan dikelola melalui BUMDes dan koperasi dengan mengedepankan manfaat bagi masyarakat luas.
“Insya Allah saya juga akan potong jaringan rentenir yang selama ini mencekoki nelayan. Nelayan tidak perlu berhubungan dengan para rentenir yang memberi bunga 3 hingga 4 persen. Sebab NH-Aziz akan menyiapkan modal usaha tanpa bunga dan tanpa jaminan,” tutup Ketua Dewan Koperasi Indonesia ini. (rls)