PALOPO–Wajah pendidikan di Kota Palopo tercoreng. Itu setelah sebuah video perkelahian murid-murid sekolah dasar (SD) yang dibully teman-temannya viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh salah satu warganet, di sosial media Facebook di grup Info Kejadian Kota Palopo dan Luwu Raya (INKAP), Senin (9/12/2019) lalu.
Dalam video berdurasi 14 detik itu, terlihat seorang murid berseragam SD dipukuli dan ditendang oleh murid lainnya. Lokasi penganiayaan murid tersebut ternyata berada di area dekat SDN 64 Tobulung, Kecamatan Bara, Kota Palopo.
Unggahan video tersebut membuat netizen di grup Facebook INKAP melayangkan sejumlah komentar. Bahkan ada yang bertanya soal keberadaan lokasi kejadian tersebut. “Bagus di panggil orang tuanya semua ini anak2.kasian itu temannya dia borongi,” tulis akun Akbarbdn.
“SD dimna ini,” sahut warganet berakun Sumiati Idris.
“Sumiati Idris SD tobulung rampoang…. gurux pasif muridx primitif,” tulis pengunggah video, Ammank.
Saat dikonfirmasi ke pihak Polres Palopo, Kapolres Palopo AKBP Alfian Nurnas melalui Kasubag Humas Polres Palopo Iptu Edi Sulistyono membenarkan bahwa kejadian tersebut terletak di SDN 64 Tobulung. “Anggota kami sudah mengecek kebenaran video tersebut. Tadi siang (kemarin), para pihak dan orangtua murid sudah berdamai dan diberi pengarahan di sekolah tersebut,” jelas Iptu Edi Sulistyono.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Palopo melalui Kepala Bidang Sekolah Dasar, Andi Anto saat dihubungi via telepon, malam tadi, mengungkapkan jika kejadian yang mencoreng wajah pendidikan di Kota Palopo itu menjadi perhatian pihaknya.
“Tadi siang (kemarin), kedua belah pihak, baik orang tua dan murid SD yang dibully serta orangtua dari pihak siswa yang membully sudah bertemu difasilitasi oleh pihak sekolah, dan KPAI ibu Andi Fatmawati serta dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Kita tentu sangat menyayangkan kejadian ini dan meminta sekolah melarang siswanya untuk berada di luar area sekolah saat jam istirahat. Kita minta sekolah lebih ketat mengawasi murid-muridnya,” ucap Kabid SD Disdik Palopo.
Anto juga mengungkapkan jika pihak orangtua korban merasa keberatan video bully di sekolah dasar itu bisa direkam, dan disebarkan oleh orang yang diduga pelajar SMP salah satu sekolah di Palopo. “Saya mendengar (kabar) jika orangtua korban masih mencari-cari keberadaan sang perekam video dan yang menyebarkannya ke Sosmed, ada upaya menempuh jalur hukum. Kalau soal (bully) itu mungkin sudah dianggap selesai,” jelasnya.
Tapi, lain lagi kata Kepala SDN 64 Tobulung, Masjuddin. Saat dikonfirmasi perihal kejadian ini, dia mengatakan jika kedua belah pihak yang dipertemukan Selasa siang kemarin dari pukul 11.00 Wita hingga sekitar jam 15.00 Wita, kemarin, masih akan bertemu pada Rabu pagi ini (11/12).
“Keduanya sudah sepakat berdamai, tetapi besok pagi (hari ini, red) akan lanjut pertemuan lagi. Kita ingin mereka menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi tindakan seperti itu lagi, murid-murid itu akan terus dibina,” ucap Masjuddin lewat saluran telepon. (iys)