KORANSERUYA.COM–Karamnya kapam motor (KM) Citra Harapan disebabkan kebocoran pada lambung kapal, hal tersebut diungkapkan Martang, (50) salah seorang anak buah kapal (ABK) Citra Harapan saat ditemui di pelabuhan Bajoe beberapa saat setelah di evakuasi.
“Kalau dibilang bocor ada mi bocornya, soalnya nanti selesai selesai bulan haji baru naik dok kembali,” kata Martang, kendati demikian dia tidak menyebutkan secara rinci mengenai kebocoran kapal transportasi barang tersebut.
Sementara pihak kantor unit pelayanan pelabuhan (KUPP) Bajoe mengkonfirmasi cuaca di perairan bajoe sangat memungkinkan untuk dilakukan pelayaran, staff KUPP Bajoe, Hadrawi mengatakan kecepatan angin pada saat itu hanya 10-15 knot dan ketinggian ombak tidak mencapai 1 meter dengan kondisi cuaca sangat cerah.
Pihak KUPP Bajoe juga melakukan pemeriksaan terhadap nahkoda dan ABK KM Citra Harapan terhadap musibah yang terjadi pada Minggu pagi kemarin tersebut. KM Citra Harapan karam di dekat mercusuar lampu hijau atau gerbang terluar pelabuhan Bajoe pada jarak 2 mil laut, atau 3,7 Km dari pelabuhan Bajoe. Pada posisi tersebut kedalaman laut mencapai 15 meter.
“Kami juga sudah memeriksa nahkoda kapal itu, justru muatannya sedikit kapal itu memiliki bobot 112 GT sementara muatan tidak mencapai 100 ton, pada saat berlayar cuaca cerah dan aman bagi pelayaran, hanya saja masih dilakukan penyelidikan, mengenai kebocoran kapal atau terjadi human error itu hanya kemungiknannya dan masih belum dapat disimpulkan sejauh ini,” kata Hadrawi. (abdulwarishasrat)