LUTRA — DPRD Luwu Utara menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Puskesmas Sukamaju. RDP itu dilakukan untuk menganggapi video viral dengan durasi 26 detik yang memperlihatkan Kepala Puskesmas Sukamaju, Tola mengamuk saat rapat.
Dia mengamuk setelah, Koordinator Vaksinasi Puskesmas Sukamaju, Masita mempertanyakan perihal insentif para petugas vaksinasi. Setelah RDP, Masita menjelaskan, bahwa apa yang dia tanyakan itu adalah aspirasi dari rekan-rekannya sesama petugas vaksinasi.
“Teman-teman vaksinator dan juga dokter meminta agar insentif mereka dibayarkan sesuai dengan juknis yang ada. Itu yang saya sampaikan kepada Kepala Puskesmas Sukamaju,” ungkap Masita.
Bahkan, Masita mengatakan, insentif tahun lalu yang diterima rekannya tidak sesuai dengan yang seharusnya dibayarkan. Hanya saja, itu merupakan keputusan para vaksinator.
“Itu kesepakatan kami. Kesepakatan internal. Kami sepakat dibayar sesuai dengan jumlah tenaga teman-teman. Berapa kali mereka turun ke lapangan, sejumlah itu juga yang dibayarkan,” katanya.
Tapi untuk tahun ini, mereka meminta agar insentif para petugas vaksin dibayarkan sesuai dengan SK. “Entah kenapa, saat ini kami tanyakan, Kapus tersinggung dan dia marah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sukamaju, Tola mengatakan, dia menendang meja saat rapat lantaran kesal. Hanya saja, dia menampik jika yang membuatnya kesal lantaran pertanyaan dari Masita.
“Kami juga menyayangkan dengan etika dari teman-teman saat rapat. Jika etikanya sudah bagus, kan tidak ada masalah,” kata Tola.
Sebelumnya diberitakan, Video Kepala Puskesmas Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, Tola viral di media sosial. Video yang berdurasi 26 detik itu memperlihatkan Tola yang mengamuk dan dipegangi beberapa orang staf wanita.
Diduga, dia mengamuk akibat koordinator imunisasi dan vaksinasi Puskesmas Sukamaju, Masita mempertanyakan teknis insentif tenaga medis dan SK. Dalam video itu juga memperlihatkan Tola menendang meja dan seolah ingin menyerang stafnya. (byu/liq)