Aliansi Pemuda Bumi Batara Guru Usung Keranda Mayat, Tim Gugus Tugas Covid-19 Lutim Dinilai Gagal

3112
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA–Sejumlah massa dengan berpakaian APD lengkap melakukan Aksi Prakondisi di Kelurahan Tomoni, Senin 18 Mei 2020.

Massa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Bumi Batara Guru ini membawa Keranda dan Payung hitam dengan beberapa tulisan yang menggambarkan kegagalan Tim Gugus Covid-19 Pemkab Lutim.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui bahwa penyebaran Covid-19 di Luwu Timur berdasarkan data yang ada telah mencapai 56 orang sedangkan Pemkab Lutim telah menggelontorkan dana sebesar 35 M untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Luwu Timur.

Dalam orasinya Ilham menyampaikan “Penyebaran Covid-19 di Lutim yang massive adalah sebuah gambaran bahwa TGTPP Covid-19 Kab. Lutim tidak berkapabilitas untuk mencegah penyebaran Covid-19, harusnya Tim gugus memperjelas Roadmap dan target dalam penanganan Covid-19 ini melalui Kebijakan dan langkah yang terkonsolidasi baik dari tingkat pemerintah Kabupaten ke Pemerintah Desa. Jika Tim Gugus serius seharusnya kegiatan pencegahan dengan memperketat pintu masuk Lutim harus di perketat dan mapping Covid-19 harus maksimal dengan mentracking pasien positif sehingga Tim Gugus memiliki acuan untuk menentukan langkah apa yang tepat untuk segera dilakukan, namun segala hal itu tidak dapat dicapai jika kinerja Tim Gugus tidak Maksimal. Saat ini di desa-desa seolah-olah yang berperang melawan Covid-19 hanyalah Desa dan relawannya, lebih parahnya kami yang berada di Kelurahan dimana dalam upaya penanganan Covid-19 ini sama sekali tidak melihat perhatian dari Pemerintah Kabupaten padahal jika melihat pada garis kordinasinya kami ini adalah tanggung jawab penuh Pemda dalam pengalokasian dana Covid-19,” pungkas Jenderal Lapangan aksi ini.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui penanganan Covid-19 di Kab. Lutim pola administration distancing yang dilakukan oleh tiap Desa/Kelurahan tidak terkonsolidasi dengan baik karena tidak adanya pola koordinasi yang diinterprestasikan oleh TGTPP Covid-19 Pemkab Lutim.

Orator lainnya Muhammad Arhamsyah menyampaikan bahwa jika menelaah penyebaran Covid-19 di Lutim maka PSBB seharusnya segera dilaksanakan sebab telah terjadi transmisi lokal dan kurva penyebarannya terus meningkat, namun yang menjadi pertanyaan dasar apakah Tim Gugus mampu menjalankan PSBB dengan kinerja yang amburadul saat ini. Jika Tim Gugus serius seharusnya langkah-langkah persiapan menuju PSBB haruslah disiapkan dengan matang. Jangan sampai kita terus kebobolan seperti pada saat awal penyebaran Covid-19 di Kabupaten ini, dimana jika menelisik jumlah pasien yang terpapar maka kebanyakan ialah Tim Medis, hal ini dikarenakan TGTPP Covid-19 Pemkab Lutim sangat lambat mengakomodir permintaan dari tenaga medis terkait kebutuhan dasar mereka berupa Alat Pelindung Diri (APD). Selain itu kami menganggap alokasi pendanaan Covid-19 sebesar 35 M tersebut tidak berorientasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kab. Lutim sebab banyak anggaran yang tidak perlu seperti insentif Tim Gugus untuk kunjungan Posko, besarnya biaya perjalanan dinas dalam luar daerah, dan lain lain. Harusnya yang menjadi perhatian adalah Tenaga medis Non PNS dengan memberikan mereka insentif sebab mereka adalah garda terdepan dalam pemutusan mata rantai Covid-19, katanya.

Aksi ini berjalan tertib dan diakhiri pernyataan Surat Terbuka kepada Ketua TGTPP Covid-19 Kab. Lutim. (rls/iys)

ADVERTISEMENT