PALOPO — Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kota Palopo melakukan rapat evaluasi internal di ruang kerja kepala Bapenda Selasa (17/9/2019).
Dalam rapat yang dipimpin kepala Bapenda, Abdul Waris itu, terungkap sejumlah pengusaha di kota Palopo masih membandel dalam membayar pajak. Ada yang menunggak hingga beberapa bulan, juga ada yang tidak jujur dalam menyetor pajak 10 persen yang dibebankan kepada pelanggan.
Baik pengusaha hotel, restoran, cafe, warung makan, kos, wisma dan lainnya. Bahkan ada hotel ternama di Palopo menunggak hingga beberapa bulan, hanya saja Abdul Waris masih enggan membeberkannya ke publik.
“Kita masih ada itikad baik untuk memberi kesempatan. Jika tetap tidak ingin bayar pajak, nanti kita akan publish ke media,” kata Abdul Waris.
Olehnya itu, Abdul Waris meminta kepada bawahannya agar segera menyurati para pengusaha ini agar segera membayar pajak.
“Kita surati semua yang menunggak, kita panggil dan kumpulkan. Kita mau tahu, apa masalah mereka sehingga tidak mau setor pajak,” jelasnya.
Abdul Waris juga mengaku heran dengan sejumlah pengusaha wajib pajak di Palopo yang menyetor pajak sangat sedikit. Tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. “Ada yang hanya menyetor Rp100 hingga Rp300 ribu perbulan. Ini sangat tidak masuk diakal kalau melihat realitas dilapangan,” tegasnya. (asm)